Makasih udah vote dan komen yaa, gimanapun endingnya pantengin terus :D
...
Jisung dan Vey sudah jalan bersama ke alun-alun yang ada di kota mereka. Jisung yang ngajak, untungnya Vey mau. Jalan-jalan ini bertujuan untuk memulihkan hubungan mereka sebagai teman yang sempat renggang karena suatu hal, Junho.
"Sung? Beliin gue itu dong!" Tunjuk Vey ke penjual minuman.
Jisung nyengir aja dan langsung ngiyain dengan anggukkan. Kemudian mereka berdua berjalan menghampiri kang jual minuman.
"Makasih ya. Ntar beliin gue yang lain lagi." Kata Vey ngga tahu malu.
"Hahaha.. ngga takut badan lo gede lagi?" Sindir Jisung sambil nyengir.
"Gue ngga peduli." Sahut Vey ketus.
Jisung memegang pipi Vey dengan jari telunjuknya. Bukan dipegang sih, lebih tepatnya diteken kaya neken bel rumah orang.
"Paan?" Vey noleh sambil nyedot minumannya.
"Kalau lo gendut lagi dan ngga ada yang mau sama lo, gue ada kok. Jadi lo lari aja ke gue." Tutur Jisung manis.
Seketika hati Vey meleleh macam linlin dikorek api. Apalagi senyum Jisung manis itu menambahkan pemanis buatan yang menghanyutkan. Tapi akhirnya Vey sadar...
"Ngomong apa sih lo. Kita temen!" Kata Vey agak grogi.
"Lo masih mau ngejar si songong?"
Vey mengangguk sambil nyedot minuman.
"Sampai kapan?" Tanya Jisung.
Vey menghentikan aktivitas menyedotnya dan menatap lurus ke depan.
"Sampai besok Minggu. Setelah itu gue nyerah.. hehe"
Vey tersenyum. Jisung menatap Vey dengan bibir terulas senyum. Itu artinya dia punya kesempatan. Kemudian dia meraih tangan Vey dan membuat cewek itu noleh ke dia.
"Gue punya kesempatan dong?"
Vey menatap Jisung kemudian tatapannya turun ke tangan Jisung yang kini memegang tangannya.
"Maaf..."
Vey melepas pegangan Jisung dan menatapnya dengan lembut.
"Sampai kapanpun gue cuma anggap lo temen."
Dyarrr!!! Jisung frustasi mendengar jawaban Vey yang selalu menolaknya.
"Setelah gue tahu lo mukul Junho, gue minta sama lo.. jangan sakitin orang yang deket sama gue." Pinta Vey.
"Tapi Junho juga mukul gue. Pernah mukul gue!" Sentak Jisung emosi dadakkan.
Vey hanya diam dan tidak menanggapi ucapan Jisung.
"Terus lo bakal sama Eunsang?" Tanya Jisung.
Vey mengangkat bahu dan memalingkan wajahnya ke tempat lain. Tanpa sadar, Jisung meremas tangannya kuat-kuat dengan tatapan mata amarah.
...
Jisung berdiri di hadapan ketiga geng kakak kelasnya, Jeno Jaemin Mark. Wajah tengilnya sangat terlihat jelas meskipun dia adik kelas.
"Sebelum kita habisin songong, lo minta kita habisin anak yang namanya Eunsang?" Tanya Jeno.
Jisung mengangguk dengan senyuman tengilnya.
"Salah dia apa? Gue pikir itu santai-santai aja dah. Anak baik-baik." Kata Jeno.
"Dia ngambil apa yang ngga seharusnya dia ambil." Sahut Jisung sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Like Me | Cha Junho | Park Jisung ✔
Fiksi Penggemar"Lo mau gendut atau kurus, tetep aja gue ngga bakal tertarik sama lo." -Cha Junho- School - Romance Bahasa Tidak Baku