Vey masih kesel sama reaksi Junho yang kumat-kumatan. Baru kemarin dia mau baik, tapi tetep aja watak dingin bin kasaranya ngga mau berubah. Dengan wajah cemberutnya, Vey duduk sendiri di kelas. Dia jadi malas ngapa-ngapain termasuk ke kantin.
"Vey..." panggil seseorang.
"Eunsang? Minhee?"
Mereka anak sebelah. Denger rumor sih, dulu Eunsang ditolak Vey. Mereka seangkatan.
"Sendirian aja lo?"
Eunsang menghampiri Vey dengan senyum teduhnya. Minhee juga ada disana menemani Eunsang mungkin.
"Ehe iya, ngapain kalian kesini?" Selidik Vey.
Eunsang menatap Minhee sebentar. Kemudian beralih menatap Vey. Dengan senyuman teduhnya, Vey jadi adem liatnya.
Tiba-tiba aja Junho dateng. Dia sendiri. Dengan wajah dinginnya, dia natap Eunsang dan Minhee.
"Hai Junho!" Sapa Minhee ramah.
Hanya angkatan tangan dari Junho aja sebagai balasan sapaan itu. Kemudian dia duduk di bangkunya sendiri. Vey jadi natap Junho, bukan Eunsang.
"Gue mau ngajak lo jalan. Minggu bisa?" Tanya Eunsang tiba-tiba.
Vey kaget dengan ajakan Eunsang yang terkesan tiba-tiba. Dia jadi heran kenapa Eunsang masih berharap kepadanya, padahal dulu dia pernah menolaknya dengan tegas. Eh tapi kan dia juga begitu ya ke Junho, wkwkwk.
"Em gimana ya?"
Vey terlihat berfikir dan ngelirik Junho yang cuek-cuek aja. Malahan dia sekarang lagi mainan hp.
"Ntar deh gue fikirin lagi, Sang."
"Yaudah deh. Lo masih save nomor gue kan?"
Modar! Vey dulu ngehapus bahkan ngeblok nomor Eunsang karena males ngeladenin. Dia sejahat itu pemirsa.
"Anu Sang.. Hp gue rusak jadi nomor lo ke hapus. Tc gue aja ya ntar biar gue save lagi." Jawab Vey bohong.
"Oke siap. Yaudah gue balik dulu."
Eunsang tersenyum teduh.
"Vey, Jun. Ayo!" Seru Minhee.
Vey tersenyum dan melambai aja. Kenapa dia menolak Eunsang? Karena dia pasti ngajak Minhee. Apalagi pas dulu nembak dia. Bukannya sendiri eh si Minhee malah ikut-ikutan kan ngga laki banget gitu loh maksud Vey.
Oke lupakan Eunsang. Sekarang Vey natap Junho dari bangkunya.
"Junho..."
Dari awal sudah nulis hal yang sama, kalau manggil atau ngajak ngobrol sama Junho harus benar-benar orang sabar. Sabar dicuekin, sabar dibalas pedes, bahkan sabar ngga ditanggepin.
Vey yang ceweknya suka kesel kalau digituin langsung berjalan dan duduk di depan Junho. Dia dengan agresif ngerampas hp Junho.
"Denger gue ngga sih?"
Junho natap Vey dingin.
"Gue manggil lo!" Sentak Vey.
"Balikin hp gue!"
"Jawab panggilan gue barusan!" Desak Vey.
Junho enggan membalas ucapan Vey dan memilih diam aja. Wajahnya juga dingin seperti biasanya.
"Gue percaya kok. Lo ngga mukul Jisung kan?"
Junho langsung menatap Vey.
"Kalau gue yang mukul kenapa?"
Vey diam mendengar pertanyaan itu. Jujur bagi Vey, Junho pasti tidak akan kasar atau bertindak memberontak. Tapi kan...
"Gue yakin lo ngga begitu kok." Vey tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Like Me | Cha Junho | Park Jisung ✔
Fiksi Penggemar"Lo mau gendut atau kurus, tetep aja gue ngga bakal tertarik sama lo." -Cha Junho- School - Romance Bahasa Tidak Baku