• Terimakasih sudah mencintaiku selama ini •
•••
Akhirnya, Junho bisa menghirup udara bebas dan bernafas lega tanpa beban. Dia sembuh. Sakitnya sembuh total. Hanya saja sifat kasarnya tetaplah ada. Junho belum masuk ke sekolah. Dia masih menghabiskan waktunya di rumah agar pulihnya jauh lebih baik.
Dia di rumah sendiri. Kak Eunwoo bekerja dan Kak Sana sekolah tentunya. Jika ada yang tanya bagaimana hubungan dia dengan Jisung...
Perlahan mereka sudah membaik. Meski ya begitu, Jisung tetaplah menjadi Jisung.
Klek...
Junho membuka pintu rumahnya bermaksud mau sekedar jalan-jalan. Ke minimarket menjadi tujuannya saat ini. Biasalah dia mau membeli permen atau makanan manis kesukaannya. Dia jalan kaki seperti biasanya. Meski yaa minimarketnya agak jauh sih.
•••
"Hah? Bentar mbak dompetku ilang aduh bentar yaaa"
Saat Junho sedang memilih apa yang ingin ia beli, dia mendengar suara wanita yang tidak asing itu. Segera saja dia mengambil apa yang ia butuhkan dan berjalan ke kasir.
Disana dia melihat wanita yang selama ini selalu mengejarnya tanpa pantang menyerah. Wanita yang selalu berusaha masuk ke dalam hatinya dan selalu menolongnya. Meski wanita itu berhasil masuk ke dalam hatinya, Junho tetap saja menolak.
Iya, wanita itu Vey.
"Sial, dompetku ketinggalan" gerutu Vey merutuki dirinya sendiri.
Sampai akhirnya ada seseorang yang langsung mendahuluinya dan berkata..
"Sekalian sama ini mba"
Vey kaget. Kaget dengan suara yang ia dengar dan kaget karena tiba-tiba ada yang mau membayar barang yang ia beli.
Perlahan Vey mengangkat kepalanya untuk melihat sosok yang secara dadakkan menjadi pahlawannya ini.
DEG
Getaran itu masih sama. Mata mereka saling bertemu. Kali ini tatapan mata itu jauh lebih hangat daripada dulu.
•••
Vey berjalan beberapa langkah di belakang Junho. Vey mengamati punggung Junho yang ada di depannya. Ada rasa rindu dan sedih mengalir begitu saja.
"Jun-Junho" panggil Vey akhirnya.
Jika dulu Junho akan mengabaikan panggilannya, kali ini dia menoleh dan berhenti menatap Vey. Sesaat mereka saling diam dan hanya saling memandang.
"Boleh ngga gue meluk lo?" izin Vey sambil berteriak.
Tidak ada sahutan dari Junho. Dia hanya diam dan menatap Vey saja. Namun Vey tetaplah menjadi Vey yang dulu. Dia berlari dan langsung memeluk Junho tanpa tahu malu. Ya memang begini dia.
"Gue kangen lo" kata Vey dengan isakan tangisnya.
Junho tidak membalas pelukkan Vey. Dia masih diam dengan pandangan lurus ke depan. Perlahan matanya terlihat berkaca-kaca.
"Lepas" kata Junho lirih.
Mendengar itu, Vey langsung melepas pelukannya dan joroknya dia mengelap air matanya dengan tangan. Tapi tunggu, Junho secara mendadak mengelap air mata Vey dengan tangannya.
DEG
"Jangan sembarangan meluk-meluk gue lo!" kata Junho kemudian.
"Lo kemana aja? Lo sembuh kan?" tanya Vey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Like Me | Cha Junho | Park Jisung ✔
Fanfiction"Lo mau gendut atau kurus, tetep aja gue ngga bakal tertarik sama lo." -Cha Junho- School - Romance Bahasa Tidak Baku