Seungwoo berjalan ke minimarket untuk membeli barang tentunya. Sesampainya di dalam, Seungwoo membeli pisau murah yang bisa dipastikan tidak begitu tajam. Selain itu, ia terlihat membeli beberapa keperluan mandi untuk dirinya.
"Rokok seperti biasa." kata Seungwoo di meja kasir.
Kasir itu mengambil rokok yang dimaksud Seungwoo. Kemudian ia segera membayar barang belanjaannya dan pergi dari minimarket tersebut.
■■■
Hari ini Seungyoun mengambil libur karena dia selama ini belum pernah mengambil libur.
Sekarang dia sudah punya uang, jadi dia bisa membeli makanan sekarang. Dia berjalan dengan riang menuju minimarket untuk membeli sesuatu disana. Sampai akhirnya dia berpapasan dengan Hyunjin disana.
"Kau juga mengambil libur?"
"Ehem.."
"Mau bermain kerumahku?"
Hyujin langsung mengangguk. Langsung saja mereka memilih barang dan segera membayar ke kasir.
■■■
Hyunjin sudah berada di rumah Seungyoun. Kemudian mereka berdua terlihat makan mie yang tadi mereka beli di minimarket.
"Makanlah. Ini enak selagi masih panas." Ucap Seungyoun langsung menyantap mienya sendiri.
Hyunjin langsung menyantap mienya sendiri. Tapi saat mereka tengah menikmati makanan mereka masing-masing, Hyunjin mengajak Seungyoun mengobrol.
"Melihat kejadian bebearapa hari lalu, aku jadi takut bekerja disana." Ungkap Hyunjin.
Tadinya Seungyoun makan lahap, tapi setelah mendengar ucapan Hyunjin nafsu makannya jadi hilang.
"Apa kau juga punya pemikiran yang sama denganku?"
Pertanyaan Hyunjin belum dijawab oleh Seungyoun yang masih memilih diam.
"Bagaimana kau bisa masuk kesana?" Tanya Seungyoun.
Hyunjin meletakkan sendok makannya dan menerawang jauh memikirkan masa saat dia pertama kali bekerja di Coffe Bang.
"Aku baru lulus. Aku langsung bekerja di perusahaan." Hyunjin mulai bercerita.
"Tapi baru beberapa bulan bekerja, aku dituduh membunuh temanku." Akunya.
Seungyoun langsung menutup mulutnya karena terkejut.
"Dia jatuh dari lantai tujuh. Kebetulan saat itu aku juga ada disana, karena aku dan dia sedang mengerjakan proyek disana."
Seungyoun sedikit menaruh curiga. Entahlah.
"Aku berniat menolongnya saat dia mau terjatuh. Tapi di cctv aku terlihat mendorongnya." Lanjutnya.
"Aku fikir kau memang sengaja mendorongnya." Celetuk Seungyoun.
Hyunjin langsung menatap Seungyoun kecewa.
"Jadi kau juga menuduhku yang membunuh temanku?"
"Ti.. tidak. Maaf aku sedikit melamun. Akhir-akhir ini pikiranku sedikit kacau karena bekerja disana." Sahut Seungyoun jadi tak enak hati.
Hyunjin langsung diam dan meraih sendoknya kembali. Seungyoun bisa melihat ekspresi kesal di wajah Hyunjin.
"Kau tidak dipenjara?" tanya Seungyoun.
"Ah.. Aku sempat dipenjara. Tapi ayahku datang dengan pengacara dan sedikit membayar jaksa penuntut agar hukumanku ringan."
Seungyoun geram mendengar penjelasan itu. Dia tidak terima hukuman bisa dibeli. Tapi, Hyunjin bilang dia hanya dituduh seperti dirinya. Entahlah.. Seungyoun berfikiran yang lain.
"Meskipun kau tertekan di Coffe Bang, kau jangan pernah berniat pergi dari sana." Tegas Seungyoun.
"Kenapa?"
"Kau masih mau hidup kan?"
Seungyoun menatap Hyunjin serius. Hyunjin langsung mengangguk.
"Kau tidak ingat kata Boss Bang?"
"Jangan pergi jika bukan aku yang menyuruh kau pergi."
■■■
Seungyoun datang lebih awal hari ini. Suasana masih tampak sepi. Segera saja dia mengambil sapu dan menyapu lantai yang sudah terlihat bersih itu.
"Sudah datang?" Itu Seungwoo.
"Pagii..." sapa Seungyoun ramah seperti biasanya.
"Sudah dengar belum?" Tanya Seungwoo.
"Dengar apa?" Seungyoun tidak mengerti.
"Hyunjin hari ini mengundurkan diri." Jawab Seungwoo tersenyum.
DEG!
Seungyoun bahkan menjatuhkan sapunya dan langsung buru-buru mengambil sapunya lagi.
"Kau kenapa?" Seungwoo tertawa melihat tingkah Seungyoun.
Seungyoun berjalan menghampiri Seungwoo dengan wajah cemasnya.
"Apa dia akan baik-baik saja?"
"Hey! Khawatirkan dirimu sendiri!" Sahut Seungwoo.
"Tapi boss bang pernah bilang..."
"Hey karyawan baru!" Sentak Hangyul memotong kalimat Seungyoun.
Seungyoun menoleh dan menatap Hangyul yang saat ini tengah berjalan ke arahnya.
"Jangan cerewet! Kau ini berisik!" Ucapnya sinis.
"Mau rokok tidak?" Tawar Yohan menatap Seungyoun.
"Nanti sajalah." Balas Seungyoun cuek dan kembali menyapu.
Fikirannya jadi tidak tenang dan mengingat Hyunjin terus menerus. Entah kenapa, dia menjadi khawatir kepada Hyunjin.
■■■
Seungwoo dan Lino pergi membeli kopi yang kebetulan hari ini jadwal untuk membeli stok kopi.
"Sudah beli barangnya?" Tanya Lino disamping Seungwoo.
Seungwoo saat ini menyetir mobil.
"Sudah. Satu cukup kan?" Tanya Seungwoo.
"Cukup! Tapi aku tidak suka yang terlalu tajam." Tegas Lino.
"Tenang. Aku bahkan membeli yang paling murah." Kata Seungwoo dengan tersenyum.
Apa mereka sedang membicarakan pisau?
■■■
Hyunjin kecelakaan.
Seungyoun langsung shock mendapat kabar tersebut dari grup Coffe Bang. Ya mereka punya grup di chatting. Segera saja Seungyoun yang baru saja sampai rumah langsung bergegas pergi kerumah sakit.
Meskipun dia sendiri tidak tahu dimana rumah sakit Hyunjin sekarang.
Yang ia lakukan sekarang yang penting adalah berlari dan berlari. Kekhawatiran Seungyoun benar-benar terjadi.
"Kenapa kau tidak mendengarkan omonganku, Hyunjin!!!"
■■■
Please Vote Komen ya kalau udah mampir baca
Maaf, bahasa ku masih mulek
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak di Coffee Bang • Cho Seungyoun ✔
Mystery / ThrillerBagaimana perasaanmu ketika harus bekerja dengan orang-orang yang dulunya bertindak kriminal? • Cast Seungyoun • Seungwoo • Yohan • Hangyul Bangchan • Lino • Hyunjin [ Cameo All member X1 & StrayKids ] #1 Tersangka 25112019 • Start 03112019