✖ 07 ✖

318 78 4
                                    

Seungwoo duduk di teras rumah Seungyoun. Malam itu ia ingin menghabiskan waktunya di luar Coffe Bang. Tanpa penolakkan, Seungyoun menerima kehadiran Seungwoo.

"Kau ada masalah?"

Seungyoun duduk disamping Seungwoo yang sekarang sedang menatap lurus ke depan. Sorot matanya terlihat putus asa yang tidak memiliki tujuan apapun.

Seungwoo tidak langsung membalas pertanyaan Seungyoun, yang ia lakukan hanyalah mendesah pasrah. Seungyoun masih diam disamping Seungwoo untuk menunggu cerita dari rekan kerjanya itu.

"Aku terjebak. Rasanya aku ingin berlari sejauh mungkin. Tapi aku selalu kembali. Aku tidak bisa pergi kemanapun. Aku terjebak."

Seungyoun mengernyitkan dahi mendengar ucapan Seungwoo itu. Terjebak?

"Sudah lama aku terjebak ditempat kerja itu. Aku ingin bebas."

Seungyoun paham maksud dari Seungwoo. Itu sama halnya yang ia rasakan saat pertama kali masuk ke Coffe Bang.

Seungwoo menatap Seungyoun perlahan.

"Apa kau tak ingin keluar dari kerjaan ini?" Tanya Seungwoo.

Seungyoun menatap Seungwoo. Kemudian dia memalingkan wajahnya ke depan dan mendesah pasrah.

"Kemana memangnya?"

"Hanya tempat itu yang bisa menerima masa laluku."

"Aku tidak punya pilihan karena memang tidak ada pilihan lainnya." Pungkas Seungyoun.

Seungwoo tersenyum mendengar ucapan Seungyoun. Kemudian dia juga ikut memandang lurus ke depan.

"Boss Bang.."

"Apa yang kau fikirkan tentangnya?" Tanya Seungwoo.

Seungyoun memikirkan sosok Bangchan di fikirannya.

"Dia boss yang misterius."

"Tapi aku fikir..."

"Dia bukan orang jahat. Meskipun awalnya aku berfikir aneh kepadanya." Jelas Seungyoun.

Seungwoo menyunggingkan senyum segaris.

"Dia memang orang jahat." Kata Seungwoo dengan senyum.

Seungyoun menatap Seungwoo dengan wajah polosnya.

"Kau harus berhati-hati." Seungwoo diam sejenak.

Seungwoo menatap Seungyoun dan kemudian..

"Jika kau tak mau terjebak sepertiku." Lanjutnya.

■■■

Seperti biasa, Seungyoun bekerja seperti biasanya. Meski tak bisa ditampik dia kepikiran terus dengan kata-kata peringatan dari Seungwoo yang mewanti-wanti dirinya untuk berhati-hati dengan Bangchan.

Dengan pikiran yang menerawang kemana-mana, dia jadi tidak fokus. Sialnya, dia menjatuhkan gelas yang sudah berisi kopi ke lantai. Sialnya lagi itu kopi panas.

"Aaaa..."

Seungwoo dan Lino langsung menatap Seungyoun. Mereka tidak membantu dan hanya melihat saja.

"Hati-hati." kata Seungwoo.

"Maaf."

Seungyoun membungkuk dan segera membereskan semua. Tapi sialnya, dia malah menabrak orang di depannya lagi. Dan itu Hangyul yang sedang membawa pesanan juga.

Kompryang

Cangkir itu terjatuh bersamaan nampan yang dibawa Hangyul. Seungyoun terkejut dan langsung merutuki dirinya sendiri.

Terjebak di Coffee Bang • Cho Seungyoun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang