✖ 01 ✖

503 93 11
                                    

Setelah tempatnya kebakaran, Bangchan mengajak seluruh karyawannya untuk berpindah tempat. Dan anehnya tempatnya sudah disiapkan dengan rapi setelah beberapa jam kebakaran. Belum bisa dipastikan penyebab kebakarannya, tapi Bangchan tidak mempermasalahkan hal itu. Dia terlalu kaya hanya untuk membeli gedung atau bangunan baru. Yaa, dia sekaya itu.

"Sekarang kita pindah disini. Tolong kerja sama tetap terjalin."

Bangchan menatap karyawannya satu persatu. Sampai akhirnya dia menatap Seungyoun yang langsung menunduk ketika ia menatap.

"Aku tidak suka karyawanku pergi jika aku tidak memintanya pergi. Mengerti?"

"Mengerti, Boss Bang." Jawab mereka bersamaan.

"Bagus. Cepat kembali bekerja."

Setelah mendengar perintah itu, semua bergegas bekerja dengan cekatan. Kecuali Seungyoun yang malah bingung mondar mandir. Dia panik sendiri.

Bangchan mendapati Seungyoun kebingungan dan memanggilnya.

"Ayo! Kita perlu bicara diatas."

Mau tidak mau, Seungyoun menurut saja. Meski tak bisa ditampik, perasaannya tidak tenang.

■■■

"Kau baru saja keluar dari penjara kan?"

Bangchan menatap Seungyoun lekat-lekat. Hanya anggukan kecil yang menjadi balasan dari pertanyaan itu.

"Apa kau takut padaku?" Tanya Bangchan.

Lagi-lagi hanya gelengan kepala yang menjadi jawaban dari pertanyaan Bangchan. Merasa jengah, Bangchan berdiri dari kursinya dan berjalan mendekati Seungyoun yang saat ini berdiri.

"Jangan-jangan kau berfikir aku yang membunuh Woojin?"

Seungyoun langsung mengeleng-geleng cepat. Dia bahkan tidak berani menatap Bangchan.

"Aku tidak menerima pekerja bisu!"

"Kau bisa bicara tidak!!!" Suara Bangchan meninggi.

"Maaf, Boss Bang." Sahutnya lirih.

Bangchan mendorong tubuh Seungyoun dengan kuat. Tapi Seungyoun mencoba menahan tubuhnya sendiri agar tidak sampai terjatuh.

"Semua orang di kota ini tahu, kau ini pembunuh..."

"Tapi bukan aku pembunuhnya." Potong Seungyoun kali ini menatap Bangchan.

"Aku hanya dituduh!" Lanjutnya tidak terima.

Bangchan menatap Seungyoun kemudian tersenyum simpul.

"Siapapun pelaku sebenarnya, hukum tetap menuduhmu kan?"

Seungyoun mengepalkan tangannya kuat-kuat. Dia tidak terima dengan keadilan di dunia ini. Menindas orang lemah dan menuduh kesalahan padanya hanya karena mereka. Iya! Mereka yang bisa membeli dengan uang. Seungyoun masih belum terima dia dipenjara atas kesalahan orang lain yang dituduhkan kepadanya. Tapi, sekarang dia sudah keluar. Jadi, dia hanya bisa ikhlas.

"Hanya aku yang bersedia memperkerjakan orang kriminal seperti kau."

"Aku menolongmu, tapi kau malah mau mencoba kabur."

"Kau fikir diluar sana masih ada yang mau menerima bajingan seperti kau?"

"Jadilah orang yang tahu diri. Mengerti?" Pungkas Bangchan kemudian keluar dari ruangannya itu.

Seungyoun mencerna kata-kata Bangchan dari awal sampai akhir. Jadi selama ini Bangchan tahu kalau dia baru saja keluar dari penjara? Bahkan dia juga mengatakan tetap memberikan pekerjaan kepadanya meski dia baru saja keluar dari penjara?

Terjebak di Coffee Bang • Cho Seungyoun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang