✖ 02 ✖

400 81 3
                                    

Brakkkkk

Seungyoun yang baru saja mengangkat air panas langsung dibuat terkejut dengan gebrakkan dari luar. Tangannya sedikit terkena tumpahan air panas dan membuatnya meringis.

Seungwoo dan Lino yang kebetulan sedang bersamanya langsung pergi keluar untuk memastikan apa yang terjadi. Seungyoun juga ikut karena dia sendiri juga penasaran.

"Bu, Pak. Karyawan saya kan sudah bilang. Bukan dia yang mengambil dompet anda." ucap Bangchan halus.

"Loh? Yang kehilangan dompet saya bukan kamu! Saya tadi lihat jelas dia mondar mandir disini." Sentak pelanggan itu emosi.

Bangchan diam sejenak lalu menatap Hangyul.

"Kau ambil dompet pelanggan?" tanya Bangchan.

Hangyul menunduk dan mengeleng cepat.

"Tidak ada maling yang mau ngaku."

"Kalau begitu kita lihat CCTV biar terbukti!"

Bangchan terlihat adu mulut dengan pelanggan dengan Hangyul disampingnya. Jadi Hangyul ini dituduh mencuri dompet dari pelanggan tersebut.

"Baik. Mari saya tunjukkan."

Bangchan membuang nafas kasar dan melirik Hangyul dengan mata tajam. Sementara Hangyul hanya santai-santai saja.

Semua pelanggan yang menyaksikan kejadian tersebut saling berbisik.

■■■

Setelah melihat CCTV, Hangyul tidak terbukti mencuri seperti yang dituduhkan pelanggan tersebut. Di dalam CCTV itu, Hangyul hanya terlihat mondar-mandir melayani pesanan pembeli.

"Kalau mau nuduh, mikir dulu makanya." Celetuk Hangyul tersenyum sinis.

"Eh yang sopan ya kamu!"

"Ibu yang tidak sopan main menuduh saya." Balas Hangyul sinis.

"Eh..."

"Bu! Pak!"

Kali ini giliran Bangchan yang berbicara. Dengan tatapan dingin, Bangchan menatap pelanggan itu.

"Karyawan saya tidak bersalah, berati anda sudah menuduh dia." Tegas Bangchan tidak terima.

"Tapi tadi..."

Bangchan menatap Seungwoo dan Lino bersamaan. Dia terlihat mengkode dan membuat dua orang itu menarik paksa kedua pelanggan yang baru saja menuduh Hangyul.

"Hey! Kalian mau ngapain?" Sentaknya.

Seungwoo dan Lino dengan kuat menyeret pelanggan itu. Mereka ini pasutri.

Hangyul tersenyum melihat hal tersebut. Seungyoun dari tadi masih berdiri tak bergeming.

"Kenapa mereka menyeret pelanggan itu ke belakang?" Tanya Seungyoun.

"Tentu saja membayar atas tuduhannya barusan." Jawab Yohan yang ada disampingnya.

"Maksudmu?"

Hangyul menatap Seungyoun.

"Kau ini karyawan baru. Tidak usah cerewet!"

Setelah berkata seperti itu, Hangyul pergi disusul Yohan. Menyisakan Seungyoun dan Hyunjin disana.

"Kau tahu kenapa mereka diseret?" Tanya Seungyoun masih penasaran.

"Aku bekerja disini juga belum lama. Aku tidak tahu. Lebih baik kita fokus bekerja saja." Jawab Hyunjin.

Hyunjin kembali bekerja dan hanya Seungyoun yang masih diam disana. Pikirannya tidak tenang. Dia selalu berfikir negatif kepada semua yang bekerja disini, termasuk pemiliknya Bangchan.

Terjebak di Coffee Bang • Cho Seungyoun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang