thirty four

2.1K 276 36
                                    

~lohaaaa...^^

*bacanya sambil minum es biar dingin*





















Sesampainya Jisoo di apartment Suzu, dengan cepat Jisoo segera menekan bel apartment Suzu, dan tidak lama Suzu pun membuka pintunya. Suzu mengisyaratkan jika Jisoo lebih baik langsung menuju kamar Daniel, dan Jisoo mengerti lalu pergi menuju kamar Daniel.

Di dalam kamar Daniel terlihat murung, berdiam diri di sudut lemari dengan meremas sebua foto di tangannya. Perlahan Jisoo melangkah mendekati Daniel, mencoba untuk bisa menenangkan Daniel.

Tiga jam Jisoo berusaha untuk menenangkan Daniel dan itu berhasil. Kini Daniel sudah kembali seperti semula dan saat ini Daniel sedang tidur, mungkin akibat kelelahan. Jisoo menyelimuti badan Daniel, dan sebelum pergi meninggalkan kamar Daniel, Jisoo menarik foto yg sedari tadi Daniel remas dan genggam.

Foto itu menunjukkan seorang pria tampan. Jisoo berfikir jika pria itu mungkin adalah daddy Daniel. Jisoo menyimpan foto itu di atas nakas kamar Daniel, dan pergi keluar kamar Daniel.

Saat menuju ruang tv Jisoo kaget melihat Suzu yg sudah merancu tidak jelas. Banyak botol soju tergelatak di sana. Jisoo menghela nafas dengan kebiasaan Suzu ini, Jisoo tau jika Suzu sudah seperti ini tandanya Suzu sedang merindukan suaminya. Jisoo mencoba membantu Suzu untuk duduk di sofa dan kini keduanya sudah duduk di sofa.

"Jisoo-ya ayo minumlah ini" Suzu menyodorkan segelas yg berisi cairan soju disana.

"Tidak" tolak Jisoo.

"Ayolah Jisoo, temani aku minum siang ini saja. Aku tidak ingin mabuk sendiri. Lagi pula kau tidak akan langsung mabuk bukan hanya dengan meminum segelas kecil ini hum? Apa kau memang payah dalam minum? Haha"

Mendengar ejekan Suzu, dengan cepat Jisoo merebut gelas yg sedari tadi Suzu sodorkan di hadapannya. Jisoo meneguk habis minuman itu.
Satu gelas, dua gelas, dan ini sudah gelas ke 9 yg Jisoo minum. Jisoo merasa sedikit pusing dengan kepalanya dan selang beberapa menit Jisoo tertidur tak sadarkan diri.

Melihat Jisoo yg sudah tak berdaya, Suzu menyeringai. Suzu segera melancarkan aksinya. Suzu menyeret Jisoo ke dalam kamarnya, membuka seluruh pakaian Jisoo setelah itu membaringkannya di atas kasur. Suzu pun membuka seluruh pakaiannya, mengacak-ngacak rambutnya, membuat dirinya seolah sudah di perkosa oleh Jisoo. Suzu segera ikut tertidur di samping Jisoo, memposisikan Jisoo sedang memeluk tubuh nakednya.

Sebenarnya selama tadi Suzu hanya berpura-pura mabuk sampai melihat Jisoo yg sudah mabuk lebih dulu. Kini Suzu hanya tinggal menunggu Jisoo sadarkan diri.

Sudah ada dua jam Suzu menunggu Jisoo sadarkan diri, sampai Suzu ikut tertidur saat menunggu. Ponsel Jisoo sedari tadi terus saja berdering, Suzu melihat nama si penelpon itu 'my dearest'. Amarah Suzu kembali memuncak mengingat siapa my dearest Jisoo itu.

"Jennie Kim bersiaplah kau untuk meratapi nasib mu!"

Setelah mengucapkan itu, Suzu merasakan pergerakan di sampingnya. Diliriknya Jisoo sedang mengerjapkan matanya menyadarkan diri dari mabuknya. Dengan cepat Suzu mengambil ponselnya, menangis pilu ketika dirinya menelpon seseorang di sebrang sana.

"Ha-halo... A-appa hiks to-tolong aku hiks cepat datang ke apartment ku hiks hiks ku mohon appa"

"Kau kenapa menangis Suzu? Apa yg terjadi?"

"A-aku appa a-aku hiks kumohon appa cepatlah datang kemari!"

Tuttt.. Tutt.. Tutt..

Suzu memutuskan sambungan teleponnya dan kini duduk menyandarkan punggungnya di dashboard kasurnya itu. Menarik selimut untuk menutupi tubuh nakednya dan kembali menangis.

my dearest💞 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang