thirty six

2.4K 278 43
                                    

~lohaaaa...^^

Kzl nunggu blackpink di MMA ya?
Sama wkwk
Udah sini aja dah kita mamingan bareng😂




















Sehari setelah bertemu Jisoo, Jennie dengan cepat menghubungi salah satu sahabatnya yg Jennie pikir bisa membantunya untuk membebaskan Jisoo.

Saat itu Jennie baru teringat ketika Jisoo sedang menceritakan semua kejadian, dulu Jennie pernah menyuruh orang suruhannya untuk memasang cctv tanpa sepengetahuan Suzu. Saat itu Jennie sangat yakin jika dia bisa dengan mudah membebaskan Jisoo.

Saat ini Jennie mencoba menghubungi sahabatnya itu.

"Hallo Joy?"

"Hallo Jen, ada apa? Tumben sekali menelpon ku"

"Apa kau ada waktu? Bisa kita bertemu?"

"Hari ini atau kapan?"

"Jika bisa sore nanti, tapi apa kau bisa mengajak suami mu juga? Aku butuh bantuan suami mu"

"Ah baiklah, akan ku usahakan sore nanti kita bertemu. Di cafe biasa?"

"Tentu. Terimakasih Joy, sampai bertemu sore nanti"

Setelah selesai menelpon sahabatnya joy yg merupakan model satu agensi dengan Jennie. Joy sudah menikah dengan seorang pengacara terkenal di Seoul yaitu Wendy. Jennie yakin jika Wendy di jadikan salah satu pengacara untuk kasus Jisoo, dan mendapat bukti kuat maka Jisoo akan dengan cepat bebas. Jennie begitu bahagia saat dirinya bisa membantu suaminya bebas dari tuduhan. Dengan cepat Jennie pun menelpon orang suruhannya dulu.

Tuttt... Tuttt.. Tutttt...

"Yakkk jeball angkatlah telepon ku"

Tuttt... Tuttt.. Tuttt....

"Sial kenapa nomornya susah untuk di hubungi"

Jennie menjadi gelisah ketika orang suruhannya itu tidak juga mengangkat teleponnya. Ini di luar pikirannya, Jennie mengira jika semua ini akan berjalan lancar tapi Jennie tetap harus berusaha demi Jisoo, suaminya. Saat Jennie mondar mandir untuk menemukan solusi lain, dering ponselnya membuat Jennie menoleh untuk melihat siapa yg menelponnya. Jennie kembali lega, karena orang suruhannya yg menelpon Jennie.

"Hallo kenapa kau tidak angkat telepon ku tadi?"

"Maaf nona, aku istri dari pemilik ponsel ini. Apa ada yg bisa saya bantu nona?"

"Ah maaf, dimana suami mu? Bisakah aku berbicara dengannya? Aku butuh bantuan suami mu"

"Maaf nona suami ku hiks hiks suami ku sedang koma. Kemarin dia menjadi korban tabrak lari"

Duarrrr

"A-apa? Bagaimana bisa? Aku turut sedih mendengarnya"

"Malam itu kami baru pulang dari supermarket. Saat kami akan menyebrang tiba-tiba sebuah mobil van hitam melaju begitu cepat, suami ku yg melihat itu dengan cepat mendorong ku sampai membentur ke samping jalan, sedangkan suami ku sudah tergeletak di tengah jalan dengan darah di kepalanya. Mobil itu melarikan diri setelah melihat keadaan suami ku. Wanita yg mengendarainya, aku bersumpah akan mencarinya. Aku ingat dengan wajahnya"

"Kau benar mengingat wajahnya?"

"Aku sangat ingat, karena aku bersitatap dengannya saat aku sedang menangkup wajah suami ku. Tapi saat ini aku tidak bisa melakukan apa-apa. Tidak ada yg menunggu suami ku. Aku dan suamiku tidak mempunyai keluarga lagi disini"

"Baiklah, kita harus bertemu nanti. Semoga aku bisa membantu mu. Tapi maaf untuk saat ini aku tidak bisa menjenguk suami mu, tolong berikan nomor rekening mu, ijinkan aku untuk membantu membayar biayanya"

my dearest💞 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang