thirty eight

3.3K 278 49
                                    

~lohaaaa...^^

Pagi ini Jennie kerepotan karena sedari pagi buta baby twins Kim sudah bangun dan merengek. Jisoo masih asik tertidur tanpa mendengar rengekan sang anak. Jennie dengan sabar menggendong dan memberikan ASI nya secara bergantian pada baby twins Kim. Setelah di beri ASI kedua bayinya pun kembali tertidur pulas. Jennie menghela nafas, setelah itu Jennie turun untuk bersiap berkutat di dapur, menyiapkan sarapan untuk keluarganya. Setengah jam Jennie berkutat di dapur, Jennie kembali naik ke lantai dua untuk membangunkan putri pertamanya.

"Simi eonnie... Ayo bangun sayang, ini sudah pagi"

"Eungghhh.. Good morning eomma"

"Good morning too Simi eonnie" Jennie mengecup bibir Simi. Dan menggendong Simi menuju kamar mandi.

"Aku mandi sendiri eomma"

"Baiklah mandi yg bersih yaa, eomma akan menyiapkan seragam sekolah mu"

"Baik eomma. I love you.."

"Love you too baby"

Setelah selesai menyiapkan segala perlengkapan sekolah Simi, Jennie pergi ke kamarnya untuk membangunkan bayi besarnya. Pikir Jennie ini akan lebih sulit di bangunkan dari membangunkan anak-anaknya.

"Hahhh bersiaplah kau Jen" Jennie menghela nafas panjang, kemudian berjalan menuju Jisoo untuk membangunkannya.

"Sayanggg Jisoo bangun sayang" Jennie duduk di pinggiran kasur mengusap lembut kepala Jisoo. "Tuh kan susah jika membangunkannya" Jennie mengecup bibir hati itu. "Ji ayo bangun" Jisoo masih asik dalam tidurnya. Jennie menyeringai ketika selimut itu tertendang Jisoo dan menampilkan Jisoo yg tidur hanya menggunakan CD. Jennie mengusap sesuatu yg menyembul di balik CD Jisoo. Memainkan tangannya mengurut dengan lihai di bawah sana sampai akhirnya sang empu terbangun karena merasa milik bawahnya tegang.

"Arghh Jennie apa yg kau lakukan dengan milik ku?"

"Aku hanya membangunkannya saja" jawab Jennie tanpa salah. Lalu ingin bangkit dari duduknya, namun tangan Jisoo menahan lengannya.

"Bertanggung jawablah kau Jennie!! Mari kita tuntaskan ini bersama"

"Tidak, aku sudah bilang jika jahitan ku belum kering. Kau mau menyakiti ku hem?"

"Arggghhhh Jennie!!! Jangan membuat milik ku bangun jika kau tidak mau bertanggung jawab.... Kau tau ini juga sakit jika tidak di tuntaskan... Arggghhh!!" Jisoo mengerang frustasi miliknya sudah sangat tegang dan ingin segera di tuntaskan.

"Bermain sendiri dulu ya sayang, segera tuntaskan di kamar mandi sana. Sekalian kau mandi yaaa, setelah itu segera turun untuk sarapan" Jennie dengan tega meninggalkan Jisoo yg wajahnya sudah memerah.

"Arghhh Jennie lihat saja nanti, aku akan mengahabisi mu jika jahitan mu sudah kering" dengan cepat Jisoo berlari ke kamar mandi untuk menuntaskannya.

Lima belas menit kemudian Jisoo turun menyusul Simi yg sudah anteng duduk di meja makan dan Jennie yg sedang menyiapkan sarapan.

Chupp...

Jisoo mencium pipi mandu Jennie dan memback hug sang istri yg masih menyiapkan sarapan.

"Good morning my wife"

Jennie berbalik menghadap Jisoo

Chuppp...

Jennie menangkup wajah dan mencium bibir hati itu.

"Good morning too my husband, duduklah aku akan menyiapkan susu coklat untuk mu"

Jisoo masih menahan erat Jennie dalam pelukannya, lalu mata jelalat Jisoo mengarah ke payudara Jennie yg memang sedikit terbuka karena Jennie lupa mengancingkannya setelah memberi ASI baby twins.

my dearest💞 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang