thirty five

2.4K 280 67
                                    

~lohaaaa...^^







"Daddy ku mohon... Ijinkan Jennie menemui Jisoo dadd hiks hiks Jisoo pasti membutuhkan Jennie saat ini"

"Tidak Jennie!! Daddy bilang tidak!! Sudah dua minggu ini kau masih bisa hidup tanpanya, jadi bersiaplah untuk terbiasa hidup tanpanya!!"

"A-apa maksud daddy?"

"Daddy ingin kau dan Jisoo bercerai"

Prang....

Satu guci yg berada di ruang tv itu pecah akibat Jennie membantingnya. Jennie menangis mendengar penuturan sang daddy, tega sekali sang daddy yg ingin memisahkan dirinya dengan lelaki yg begitu Jennie cintai.

"Tidak dadd, aku dan Jisoo tidak akan bercerai. Tidak akan pernah!!" Teriak Jennie. "Jisoo tidak berasalah dadd, Jennie percaya itu!!" Jennie menatap lekat wajah sang daddy yg memendam amarahnya. "Ku mohon dadd jangan mencampuri urusan rumah tangga ku dan Jisoo, ku tekan kan sekali lagi padamu jika aku Kim Jennie tidak akan pernah menceraikan suami ku Kim Jisoo!"

Setelah berucap itu, Jennie segera pergi menuju kamarnya. Menangis kembali di dalam kamarnya. Jennie sungguh membutuhkan Jisoo saat ini, Jennie ingin Jisoo memeluknya, menenangkannya. Jennie sungguh rindu pada Jisoo.

"Hiks ji hiks hiks Jisoo!!" Jennie meraih frame foto pernikahannya dengan Jisoo, mengusap lembut foto sang suami. "Aku merindukan mu sayang.. Maafkan aku yg belum bisa menemui mu... Aku sungguh merindukan mu sayang" karena lelah menangis, Jennie pun meringkuk di kasurnya dan tertidur dengan memeluk frame foto itu.

"Ku mohon percayalah pada Jisoo, dia tidak bersalah. Jangan pernah meninggalkannya nini. KimJi ku bukanlah lelaki seperti itu"

"Ini salah satu ujian untuk mu nini, aku yakin kau kuat dan bisa menghadapi ini semua. Percayalah pada Jisoo sahabatku, seperti aku yg mempercayakan mu padanya. Jangan pernah tinggalkan Jisoo, Jisoo sangat mencintaimu nini"

Jennie terbangung dari tidurnya ketika Jennie merasa Park bersaudara itu berada di sampingnya dengan membisikan dirinya untuk percaya dan tetap bersama Jisoo.
____________________________________

Hari ini Irene sudah bersiap untuk berkunjung menemui Jennie. Irene memutuskan untuk pergi sendiri menemui Jennie. Melaju dengan kecepatan sedang, Irene berharap rencananya ini berhasil.

Tiga puluh menit Irene pun sampai di kediaman sang adik, masuk ke dalam rumahnya. Saat melangkahkan kakinya menuju masuk ruangan, Irene melihat daddy Jiyong yg berada di sana sedang menonton tv. Irene mencoba memasang wajah biasa agar terlihat tidak gugup.

"Annyeong paman. Jennie ada?"

"Annyeong Irene, apa kau mencoba untuk membawa Jennie menemui adik mu?!" Daddy Jiyong to the point.

"Tidak paman, aku tidak ada niat seperti itu. Aku datang kemari hanya ingin mengajak Jennie shopping. Ada barang limited edition yg sedang aku dan Jennie incar paman"

"Eonnie!!" Teriak Jennie saat keluar dari kamarnya, berjalan pelan menuruni tangga dengan memegang perut buncitnya itu. "Apa eonnie sudah lama datang?"

"Aniya, eonnie baru saja datang. Bagaimana? Jadi?"

"Kajja. Aku tidak ingin sampai kehabisan eonnie. Bisa-bisa baby Kim marah nantinya"

"Kau bisa saja Jen menyalahkan baby Kim, padahal itu mau mu saja"

"Hehehe ya sudah ayo eonnie berangkat sekarang" Jennie langsung menggandeng lengan Irene dan meninggalkan sang daddy yg diam di tempat.

Jennie sengaja melakukan hal itu, mengacuhkan sang daddy. Ini adalah bentuk protes dirinya karena sang daddy sudah ikut campur dalam rumah tangganya. Daddy Jiyong pun tau kenapa Jennie menghindari untuk berkomunikasi dengannya, tapi daddy Jiyong tetap pada pendiriannya yaitu Jennie dan Jisoo bercerai.

my dearest💞 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang