thirty two

2.4K 297 46
                                    

~lohaaaa...^^

Terimakasih kepada kalian yg sudah spam komen di cerita ini:)
Selamat datang juga untuk para readers baru, dan terimakasih untuk bom votenya:)

Mungkin chap ini agak sedikit ngeselin, semoga kalian kesel ya😂
Selamat membaca























Tiga bulan kemudian

Kini perut Jennie sudah terlihat sedikit membuncit karena usia kandungannya kini menginjak tiga bulan. Layaknya ibu hamil, Jennie pun merasakan ngidam. Namun selama ngidam ini Jennie tidak pernah meminta yg aneh-aneh pada suaminya. Dan sebagai suami siaga Jisoo selalu ada di sampingnya dan mengabulkan keinginan-keinginan istri tercintanya itu. Seperti saat ini keluarga Kim sedang berbelanja bulanan di sebuah mall, dan Jennie menginginkan Jisoo dan Simi untuk bermain di timezone setelah selesai dengan belanjaannya.

"Sayang palli bermain itu dengan Simi"

"What yg benar saja? Aku tidak bisa Jen. Bermain yg lain saja ya?"

"Baby Kim daddy mu jahat, dia tidak mau menuruti mu" Jennie mengelus perutnya sambil mengerucutkan bibirnya itu.

"Dadd sudahlah ayo kita bermain saja, aku tidak ingin nanti adik ku marah ya"

"Hahh... Baiklah, kajja"

Selama bermain Dance Pad Jisoo sangatlah buruk dengan permainan itu. Banyak combo miss yg Jisoo lakukan, berbeda dengan Simi yg memang bisa bermain games itu. Sedangkan Jennie, Jennie sudah tertawa melihat kebodohan suaminya itu.

 Sedangkan Jennie, Jennie sudah tertawa melihat kebodohan suaminya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahaha kenapa kau bodoh sekali sih ji"

Jisoo hanya mendelik saat Jennie berbicara seperti itu, dan ketika melihat istrinya tertawa bahagia hati Jisoo pun meleleh merasa bahagia juga. Masa bodo Jennie terus berkata jika dirinya bodoh, yg terpenting tawa istrinya itu bisa selalu Jisoo lihat.

"Baby Kim ingin daddy bermain games apa lagi?" Tanya Jisoo yg sudah bersimpuh di hadapan Jennie dan menyandarkan telinganya pada perut buncit Jennie.

"Aniya, baby Kim sudah tidak ingin bermain games lagi daddy. Baby Kim ingin berbelanja saja"

Jisoo mendongakkan kepalanya menatap Jennie yg sedang mengelus rambutnya dan tersenyum manis padanya.

"Ayo dadd kita berbelanja keperluan baby Kim!!" Seru Simi yg menyetujui keinginan adiknya itu.

"Kajja" Jisoo berdiri dan langsung menggendong Simi.

Selama berjalan, Jennie bergelayut manja di lengan suaminya itu. Mendelik tajam setiap wanita yg melirik suaminya yg sedang asik berbincang dengan putrinya yg masih dalam gendongannya.

Kini ketiganya pun sudah sampai di sebuah store yg memang menjual semua perlengkapan bayi. Ketiganya pun sangat antusias memilih-milih perlengkapan bayi. Ketiganya mendorong troli masing-masing. Troli Simi di penuhi dengan aksesoris lucu bayi, troli Jennie di penuhi dengan pakaian-pakaian fashionable, dan troli Jisoo di penuhi dengan mainan-mainan bayi. Setelah selesai semuanya, Jisoo yg membayar semuanya. Kini ketiganya lanjut berjalan, Jisoo melihat kasur bayi yg begitu lucu menurutnya. Menarik tangan Jennie dan Simi untuk membelinya. Setelah dirasa cukup dengan belanjaannya Jisoo meminta tolong security untuk membantunya memasukan barang belanjaannya ke dalam bagasi mobilnya.

my dearest💞 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang