Yena pov
'Yena bangunnn' teriak suzy dari bawah
"Pagi ma" ucap anak tertuanya
"Pagi syang, adik kamu mana"
"Adik aku yang mana nih mah?"
"Si lino lah spa lagi"
"Aku di sini mah" ucap lino yang sudah lengkap dengan seragam sekolahnya seraya menghampiri kk dan mama nya yang sedang berada di meja makan
"Mah si bebek blm bangun?"
"Itu adik kamu ya"
"Hmm"
"Mah.."
"Knp chan?"
"Papah kemana?"
"Papah udah berangkat kerja tadi pagi-pagi karena hari ini papah kamu ada meeting"
"Terus ade siapa yg ngntetin sekolah?"
"Yakan ada lino, biar yena berangkat bareng dia, kamu ada kuliah pagi kan chan"
"Iya mah"
Sedang asik berbincang sang anak yang jadi bahan perbincangan sadari tadi kini menghampiri meja makan yang berisi keluarganya yang tengah sarapan tanpa diri nya.
"Pagi mah, pagi ka chan" ucapnya sambil mengecup pipi mama dan kk kesayangannya itu
"Di sini juga ada gua kali. Lu gak mao ngucapin selamat pagi gitu? Nyium pipi gua juga. Gua kan juga kk lu, bukan chan doang
"Hehe iya iya, pagi ka lino yg nyebrlinn pake banget tapi tetep kk nya gua" ucap yena menghampiri lino dan mengecup pipi nya
"Aduh anak-anak mama akur terus ya"
"Mama sma kk ko gak nungguin aku sarapan sih"
"Kamu lama si dek jadi kita duluan, kamu makan di mobil aja ya, berangkat nya bareng sama lino"
"Kenapa gak ka chan aja yang nganter aku"
"Kk ada kuliah pagi syang"
"Yaudah ayo berangkat, telat nanti gara-gara lu ngebluk mulu" samber lino sambil menyeret adiknya keluar
"Mama kk aku sama ka lino berangkat dulu" teriak yena dari luar
Changbin pov
"Eh kamu udah mau berangkat sekolah ya"
"Hm"
"Pulang nya jangan malem-malem ya bin, nnanti malem kita bakalan kedatangan tamu"
"Siapa"
"Orang yang bakalan bunda sama ayah jodohin sama kamu"
"Aku bukan anak kecil lagi ya bun"
"Tapi ini udah keputusan ayah sama bunda"
"Yang kalian pikirin itu hanya kebahagiaan kalian. Apa pernah ayah sama bunda mikirin perasaan aku? Kalian sibuk sama dunia kalian sendiri tanpa mikir ada seorang anak yang butuh kehangatan dari kalian"
Pertama kali nya aku berbicara panjang seperti itu. Aku sudah terlalu kesal dengan kedua orang tua ku
"Tapi ini keputusan sudah bulat"
"Tapi aku udh punya pilihan sendiri"
"Kalo gitu bawa dia kehadapan bunda"
"Ok"
Setelah itu changbin pamit dengan pikiran yang berkecamuk. Dia mengendarai motornya yang kecepatannya di atas rata-rata.

KAMU SEDANG MEMBACA
changyen [Changbin + Yena]
RomanceSebuah hubungan yang tertentang oleh kk nya sendiri