Sudah seminggu yena dan minho saling diam-diaman. Tidak bertegur sapa, tidak ada keributan seperti biasa. Tapi hubungan yena dan changbin malah semakin dekat. Yena tidak mengidahkan sama sekali perkataan minho untuk menjauhi changbin.
Dan pagi ini seperti biasa yena chan dan minho tengah menyantap sarapan paginya.
"Ho..de"
"Kenapa" ucap minho dan yena bersamaan
"Kan mamag sama papah di LA selama 2 bulan dan mulai hari ini kk ada tugas kampus. Kemungkinan kk gak pulang seminggu. Jadi ho gua titip yena ya jgn berantem mulu. Dan kamu dek nurut ya sma ka lino"
"Tanpa lo minta pasti gua jagain. Dia kan juga ade gua"
"Iya ka"
"Ydah gua berangkat. Kalian juga berangkat jangan sampe telat"
Mereka pun akhirnya bangkit dari duduk nya dan berangkat dengan tujuan masing-masing.
Minho mengantar yena dulu ke sekolahnya. Ini memang memakan waktu tapi mau bagaimana lagi. Yena dan minho berbeda sekolah.Kini yena dan minho telah sampai di depan gerbang sekolah. Dan yena ingin segera turun dari mobil kk nya itu tetapi pergerakannya terhenti karena suara minho
"Balik gua jemput"
"Tapi kan gua bi.."
"Gak ada tapi-tapian"
"Iya iya"
"Satu lagi"
"Hmm"
"Jauhin changbin. Gua tu selama ini lu gak ngejauh dari dia malah lu makin deket sama dia"
"Gk"
"Ok terserah lu yen. Gua gak mau peduli lagi sama lu. Gua mungkin bakalan ngelanggar janji gua ke chan"
"Maksud lu"
"Keluar"
"Ta..tapp"
"Keluar. Gua harus berangkat sklah"
Yena pun keluar dari mobil kk nya tersebut. Dia berjalan menuju kelasnya dengan pikiran yang tertuju ucapan kk nya tadi sewaktu di mobil
'Maksudnya apa coba' pikirnya"Yennaaaaaaa"
"Apa si won pagi-pagi udah teriak gua gak budek"
Ya yang berteriak itu si kim chaewon gadis paling berisik dikelas nya.
Kringg kringgg
Bel masuk pun berbunyi.
Ah pelajaran matematika dikit lagi akan di mulai, yena benci itu. Matematika itu hanya menambah beban pikirannya menurut yena.
"Pagi anak-anak hari ini bapak ada rapat dan kalian diberi tugas. Tolong kerjakan halaman 36. Dan dino tolong bagikan hasil ulangan harian kemarin. Dan untuk yena nilai kamu sangat rendah, bpk harap kamu dapat meningkatka nilai-nilaimu karena pertemuan berikutnya bpk akan mengadakan ulangan lagi" ucap pak minhyun lalu keluar kelas
Yena hanya dapat menarik dalam nafasnya. Harus dengan siapa dia belajar matematika.
"Yen yennn" -chaeyeon
"Knp?" Ucapnya dengan malas
"Gua tau siapa guru yang cocok buat ngajarin lo matematika"
"Spa?"
"Ka changbin. Dia pinter kolo soal matematika"
"Tapii"
"Udh gak usah banyak mikir. Tar istirahat lu bilang aja"
"Hmm"
Kringgh kringggg
Bel istirahat pun berbunyi. Yena beserta kedua temannya itu kini tengan menikmati makanan nya. Dan seperti biasa changbin akan menyusul lalu duduk di sebelah yena.
"Tuh ka changbin yen" ujar chaeyeon yang masih sibuk dengan makanannya.
"Lo nyari gua yen"
"Ee..enga ka"
"Udah bilang aja si yen" -chaewon
"Emm gini ka"
"Knpa?"
"Lo bisa ngajarin gua matematika gak. Kata chaeyeon lo jagonya. Tapi kalo lo gak mao juga gapapa. Gua ngrti ko. Lu kan di kelas akhir pastinya lo sibuk. Lo kan juga mao ujian. Udah gitu kan lo pas.."
"Iya gua ajarin. Gak ush bawel"
"Ha? Serius kan? Demi apa? Gak boong kan lu? Beneran kan?
"Iya"
"Mksihhh ka changbennnn"
Changbin jadi gemas sendiri kalau yena sedang dalam mode seperti ini
"Mau kpan emang nya?"
"Bsk aja ka. Hari ini gua di jemput ka lino soalnya."
"Oh. Ok"
Bel pulang sekolah sudah dari 10 menit yang lalu tapi minho tak kunjung datang.
"Kemana sih tuh orang" gerutu yena
Tinnn..tinnn
"Masuk"
Yena pun masuk ke dalam mobil itu. Yak tidak ada yang membuka suara sadari tadi. Yena sadar bahwa minho marah kepadanya terlihat dari pandangannya yg hanya menatap ke arah jalan tidak seperti biasa nya yang selalu menggoda yena. Dan satu lgi, sifat nya minho bener-benar dingin. Bagaimana ini? Baru di tinggal sehari sama chan aja sudah begini.
"Ka" ucap yena dengan nada pelan
Ucapan yena tidak di gubris oleh minho sampai mereka sampai di depan rumahnya.
"Ka......."
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
changyen [Changbin + Yena]
RomanceSebuah hubungan yang tertentang oleh kk nya sendiri