Merekapun memutus kan untuk berbincang dengan duduk di kasur empuk milik yena.
"Kamu tadi kenapa berbicara seperti itu? Kamu tau kan itu tidak sopan"tanya Chan
"Aku kesel ka. Mereka baru pulang tapi Mao pergi lagi" jawab yena
"Tapi tadi itu tidak sopan"
"Terserah ka Chan. Bilang aja kk mau ngebela mereka"
"Bukan kaya gitu. Kk gak ngebela mereka, kk kaya gini karena kk paham. Kk ngerti kenapa mereka kaya gini"
"Tapi kk gak ngerti perasaan yena"
" Coba sekarang kk tanya, apa yang gak kk ngerti tentang kamu?" Tanya Chan serius
Mendapat pertanyaan seperti itu dari Chan membuat yena bungkam. Memang benar Chan selalu mengerti dirinya.
"Yen, dengerin kk ya. Mereka ngelakuin ini demi kita. Mereka kerja memangnya buat siapa kalo bukan buat kita? Kamu udah dewasa seharusnya kamu juga harus bersikap dewasa"
"Tapi ka..."
"Tapi apa?"
"Aku gak Mao di tinggal terus-terusan kaya gini?
"Masih ada ka Chan sama Lino ok" ucap Chan yang hanya di beri anggukan oleh yena
"Sekarang kamu tidur, kk Mao ngomong sama Lino" ucap Chan lalu pergi meninggalkan kamar yena dan menuju kamar yang berada di samping kamar yena
Tokkkkkk.....tokkk..tokkk
"No, ini gua chan"
"Masuk"
Chan pun masuk dan mendekati pemilik kamar yang sedang di kasur sambil memainkan ponselnya.
"Gua Mao ngomong" ucap Chan membuka suara
"Silakan" jawab Lino dengan nada dinginnya
"Gua gak suka sama cara Lo tadi"
"Terus apa masalahnya sama Lo?"
"Dia orang tua Lo, seharusnya Lo bisa bersikap sopan. Lo bisa gak sopan sama gua, tapi enggak sama mamah papah"
"Lo liat adik kesayangan Lo tadi? Bahkan dia aja muak"
"Justru itu seharusnya Lo bisa jadi contoh yang baik buat adik Lo"
"Adik ya?gua bingung harus nganggep yang Lo sebut adik itu apa"
"Jaga ucapan Lo" ucap Chan yang kini sudah mulai tersulut emosi. Terbukti dari tatapan dan cara buat bicaranya yang sedikit meninggi
" Lo juga Chan. Seharus nya Lo dukung gua buat jauhin yena dari changbin"
Lo masih mempermasalahkan itu? No Lo tau gak si, secara sengaja Lo tuh bikin adik Lo sendiri menderita. Lo tau gak sebenernya yena udah mendem rasa sama Changbin begitupun sebaliknya? Lo tau gak kalo yena denger percakapan kita malam itu? Dan Lo tau apa yang dia rasakan setelah rencana yang dia buat enggak kaya yang dia bayangin? Apa Lo inget barusan yena cegah gua bisa buat bicara soal penculikannya ke mamah papah. Karena dia tau kalo gua bicara soal ini pasti Lo bakal berujung berantem sama papah. Dia sayang sama Lo no, dan dengan gampangnya Lo gak nganggep dia cuman gara-gara dia gak nurut sama Lo" ucap Chan panjang lebar untuk menyadarkan Lino
"Yena suka Changbin, begitupun sebaliknya?"
"Iya"
"Brengsek" ucap Lino dengan amarah lalu pergi dari kamarnya menuju kamar yang lain.
Brakkk
"Apaan si Lo ganggu orang tidur aja" ucap yena yang berdiri dari tempat tidurnya karena kaget akibat ulah Minho
"Lo suka changbin?" Tanya Minho yang tidak di jawab oleh yena
"JAWAB GUA!!" Teriak Minho di depan muka yena membuat yena ketakutan. Dan tidak lupa tangan yena yang di tarik kencang oleh minho
"Akhhhh, sakit ka"
"Gua bilang jawab Lee yena!!"
"I..iy..iyaa" jawab yena dengan nada yang terdengar seperti orang ketakutan
"Gua udah berapa kali bilang sama Lo JANAGN PERNAH DEKAT SAMA SI BRENGSEK ITU!!! LO TILI AA LO BODOH SAMPAI GAK BISA NYERNA APA YANG GUA BILANG"
deggg
Ucapan Minho sangat menohok hatinya membuat air matanya turun begitu saja dari kedua matanya.
Bughhh
Minho terhuyung akibat tinjuan tiba-tiba di pipinyaakibat ulah Chan dan membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah
"Ayo lo bangun! Lawan gua!! Ini salah gua yang gak pernah ngelarang yena buat Deket sama Changbin" ucap Chan yang sedang menarik kerah baju Minho
"Shittt. Bajingan Lo semua" umpat Minho
Baru saja Chan ingin melayangkan pukulan lagi kepada Minho tapi seseorang menahannya dengan memeluk pinggang chan dengan erat dari belakang
"Hikksss,,,udah ka jangan pukul ka lino, yena mohon jangan berantem. Maafin yena. Pasti ini salah yena"
"Lo sadar ternyata" ucap Minho dengan smirk nya
"Gua janji bakalan jauhin ka Changbin setelah ini" ucap yena
"Lo liat yena sekarang no!! Ko tega kaya gini sama adik Lo sendiri? Gua gak ngerti Lo kenapa Lo bisa begini" ucap chan yang sedang menenangkan yena di pelukannya
Deggg
Ada rasa sesak yang Minho rasakan setelah melihat air mata itu terus menerus menetes tanpa henti. Ingin rasanya dia memeluk adiknya itu. Minho sendiri pun tidak sadar apa yang telah dia ucapkan sampai-sampai jadi keributan seperti ini. Dia hanya sedanh emosi. Di tambah lagi dengan kebenciannya terhadap Changbin. Dia frustasi saat ini. Dia butuh penenang.
"Ada apa ini?" Tanya tuan Lee yang datang dengan nyonya Lee dari arah pintu karena mendengar keributan
"Gak ada apa-apa lah" jawab Chan
Minho pun merasala malas dengan suasana sekarang ini lebih memilih melangkahkan kaki nya untuk pergi
"Kamu mau kemana?" Tanya nyonya Lee
"Bukab urusan lo" ucap Minho lalu pergi
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
changyen [Changbin + Yena]
RomanceSebuah hubungan yang tertentang oleh kk nya sendiri