10

238 16 0
                                    

'Makasih ka chan udah jadi kk yang baik banget buat aku. Maaf belum bisa jadi adik yang baik sebaik kk'

'Buat ka lino semoga kk berubah. Gua kangen ribut sama lo ka'

Setelah kejadian tadi minho langsung keluar rumah. Dia butuh ketenangan. Dia butuh seseorang untuk dia bersandar. Maka dari itu minho menghubungi seseorang di sebrang sana

"Halo"

'.......'

"Kamu dirumah? Aku butuh kamu"

'.......'

"Aku di taman biasa kita ketemu"

'....'

"Mau aku jemput?"

'....'

"Ok aku tunggu"

Setelah panggilan terputus minho kembali terdiam. Dia masih memikirkan kejadian tadi dimana dia menampar adik nya. Bisa-bisa nya dia menampar adik nya itu hanya karena hal sepele.

Alih-alih sibuk dengan pemikirannya sampai dia tidak sadar ada seseorang yang duduk di sebelahnya.

"Hey" ucap orang itu sambil menepuk pundak minho

"Eh. Kamu kapan dateng nya ko aku gak tau"

"Kamu si asik bengong"

"Maaf ya sampe gak sdar kalo kamu udab dateng"

"Iya gapapa. Kmu kenapa?"

"Aku salah won"

"Maksudnya gimna? Coba kamu cerita yang jelas ok."

"Tadi aku nampar adek aku" ucap minho sambil menundukkan kepalanya.

"Ko bisa? Emang ade kamu salah apa sma kamu"

"Dia deket sma musuh aku won. Aku gak terima itu"

"Musuh kamu yang mana? Musuh kamu kan banyak"

"Ada anak motor juga"

"No (minho ya gengs bukan tidak haha) coba liat aku" ucap sang gadis sambil memegang kepala minho agar minho menghadapnya

"Kamu gak boleh kasar sama adik kamu"

"Iya aku tau kalo aku salah tapi.."

"No tatap aku kalo lagi bicara. Aku di hadapan kamu bukan dibawah sana."

"Maaf" ucap minho sambil menatap mata sang gadis

"Sekarang dengerin aku ya. Aku cuman mau bilang sama kamu. Inget posisi kamu di sini itu sebagai kk. Tugas kk itu ngelindungi adik nya bukan ngasarin kaya yang tadi kamu bilang. Apalagi adik kamu cewe. Kamu gak boleh kasar. walaupun aku gak kenal sama adik kamu tapi aku yakin pasti dia saat ini kecewa sama kamu. Aku juga punya adik walaupun adik aku keras seenggaknya aku harus ngejaga dia walaupin dia cowo. Dan kamu gak perlu pake ke kerasan untuk ngasih tau dia kalo di bilangin secara perlahan pun pasti dia bisa ngerti"

"Dia ngebangkang aku won. Aku nyuruh dia ngejauhin tuh cowo tapi malh makin deket. Dia lebih milih orang yang jelas-jelas bukan siapa-siapa nya dia"

"Kamu gak perlu minta dia ngejauhin tuh cowo selagi adik kamu baik-baik aja"

"Tapi sampai kapan pun aku terima itu. Dia musuh terbesar aku won"

"Seterah kamu no aku cape. Kamu terlalu keras kepala"

Setelah itu mereka hanya diam-diaman. Tak ada yang membuka suara.

Hingga beberapa saat sang gadis membuka suara karena dia yakin pasti kekasih nya itu belum makan

changyen [Changbin + Yena]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang