18

200 28 7
                                    

"Maafin gua Yen. Ini semua gara-gara gua. Gua gak becus jadi kk"~minho





Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 itu tandanya yena harus berangkat ke sklh. Tapi rasanya yena enggan untuk bangun dari tempat tidur nya. Rasa pening yang dia rasakan membuatnya malas untuk bangkit.

Cklekk

Bunyi pintu terbuka. Yena mengalihkan pandangannya untuk melihat siapa yang datang.

"Yen kamu belum rapih?" Tanya Chan sambil menghampiri yena

"Pala aku pusing ka" keluh yena

Chan pun meletakkan punggung tangan nya ke dahi yena

"Kamu panas. Gk usah sekolah dulu ya. Istirahat di rumah. Nanti kk izinin ke guru kamu"

Yena hanya menganggukan kepalanya.

"Yuadah kk duluan ya. Kk ada jadwal kuliah. Nnti kk suruh Lino buat jagain kamu"

Setelah itu chan memutuskan untuk bertemu dengan Minho

"Mana yena? Belom rapih" tanya Minho

"Gak sekolah. Senam dia. Lo gak ush sekolah jagain yena"

"Kalo gua gk sklh gua gak bisa ngelurusin permasalah gua sma hyewon" ungkapnya dalam hati

"Ko Lo malah bengong"

"Gua gak bisa. Gua harus masuk hari ini"

"Terus yena siapa yang jagain? Gak mungkin kan dia kita tinggal sendiri"

"Gua nyuruh temen gua ke sini?"

"Cwe?"

"Cowo"

"Lo gila ya ho? Kalo kejadian semalem bakal terjadi lagi gimana?"

"Lo gak perlu khawatir. Udh ayo berangkat"












To: Changbin
From: Minho

Untuk kali ini gua minta tolong sama Lo. Tolong kerumah gua jagain yena. Hari ini dia gak sekolah karna sakit. Gua gk bisa jagain dia gua ada urusan sma kk Lo. Kamar yena ada di lantai 2 paling pojok.


To: Minho
From: Changbin

Ok

Tingg.....Tingg...

Changbin memencet bel rumah tersebut karena tak kunjung ada yang membuka maka dari itu Changbin memutuskan untuk segera masuk.

Dia melangkah menuju kamar yang di beritahu oleh Minho tadi.

Cklekkk

"Dia masih tdr?" Gumam Changbin sambil melangkah mendekat

Changbin pun memutuskan untuk duduk di lantai dengan kepalanya yg dia letakkan di kasur.

Eunghh

Changbin menegakkan kepalanya.

"Udh bangun"

Yena berusaha untuk bangun di bantu oleh Changbin. Dia menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang.

"Ko Lo di sini? Gak sekolah?tanya yena

"Pertanyaan Lo bodoh. Kalo gua di sini ya jelas gua gak sekolah"

"Terus kenapa bisa disini?"

"Disuruh Minho. Dia gak bisa jagain Lo karna ada urusan sma kk gua"

"Owhhhhh"

"Lo blm makan kan. Gua bawain bubur buat lo"

"Ko Lo tau?"

"Gk usah banyak tanya. Sekarang nih makan. Apa perlu gua siapin?"

"Ehhh... Ga..ga usah gua masih punya tangan" jawab yena dengan gugup

Setelah itu yena memakan buburnya.

"Udah"

"Udah dari mana itu masih banyak. Lu baru makan 5 suap"

"Tapi gua udah kenyang"

"Gua gak Mao tau Lo harus abisin bubur nya"

"Plis gua mual" ucap yena dengan muka yang melas

"Ok. Nih diminum"

Setelah itu hanya ada kecanggungan yang mereka rasakan. Tak ada yang mau untuk membuka suara nya lebih dulu. Sampai yena memikirkan kejadian yg menimpanya semalem.

"Lo kenapa?" Tanya Changbin karena melihat yena yang tiba-tiba saja seperti orang ketakutan

"Hikss...hikss"

"Hey tenang ok" ucap Changbin menaiki kasur yena lalu mengelus pucuk kepalanya

"Ka..channn..ka Lino...to...longgg hikss"

"Yen liat gua. Yen..YENA" nada bicara Changbin meninggi karena yena tidak menggubris perkataan nya. Dan itu sukses membuat yena langsung melihat kearahnya dan menghambur ke pelukannya.

"Gua takut" yena dengan isakkannya

"Gak perlu takut. Ada gua disini. Lo bakal baik baik aja ok" ucap Changbin menenangkan yena

Yena pun melepaskan pelukannya lalu menatap tepat Dimata Changbin

"Makasih ka. Lo mau nolong gua. Makasih"

"Sama-sama. maaf soal ciuman itu. Gua harus ngelakuin itu. Karna itu cara satu-satu nya biar Lo selamat Yen"

"Gua ngerti ka. Makasih ya"

"Iya. Sekarang Lo istirahat lagi aja ok" ucap Changbin ambil menuruni ranjang yena

"Ka"

"Kenapa?"

"Gua boleh minta sesuatu?"

"Peluk gua sampe gua tidur ka. Tidur di samping gua"

"Oke"

Changbin pun merebahkan tubuhnya di samping yena. Tangan kanan nya di jadikan bantal oleh yena. Sedangkan tangan kirinya mengelus kepala yena yang sedang menyembunyikan kepalanya di dada bidang milik Changbin.

Selang 10 menit yena sudah terlelap. Terbukti dari dengkuran halus yang di dengar oleh Changbin.

"Gua makin jatuh dalam pesona Lo Yen" ucap Changbin setelah itu dia mengecup pucuk kepala yena lalu ikut memasuki alam mimpi.

changyen [Changbin + Yena]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang