7

227 21 0
                                    

Ucapan yena tidak di gubris oleh minho sampai mereka sampai di depan rumahnya.

"Ka......."

"Turun" ucap minho dengan nada dingin dan tidak menolehkan pandangan nya sama sekali.

"Ka lino" ucap yena yang masih berusaha mencairkan susana

"Turun"

"Kk mao kmana lagi? Ayo kk turun juga" aja yena sambil memegang tangan kk nya itu yang tengan di letakan di stir mobil tetapi minho menepis nya begitu saja membuat yena terkejut

"Bukan urusan lo"

"Tpi kan ka lo hruss..."

"Gua bilang turun sekrng" ucap minho dengan lantang yang sukses membuat yena ketakutan.

Yena pun langsung turun dari mobil kk nya itu. Setelah dia turun mobil itu langsung melesat pergi begitu saja. Yena hanya bisa membuang nafas nya. Dia pun memutuskan untuk masuk ke dalam.

Setelah sampai di kamarnya yena langsung merebahkan dirinya dan memikirkan apa yang terjadi sebenarnya dengan kk nya itu. Asik dengan pikiran nya membuat dia mengantuk dan tak lama membuat dirinya masuk dalam alam mimpi.

Jam  menunjukkan pukul 19.00 yena bangun dari tidur nya. Dia sadar belum mengganti pakaian sekolahnya. Akhirnya dia mengganti dengan pakaian santai setelah itu keluar menuju ruang keluarga. Tidak ada tanda-tanda ada minho di rumahnya. Pdahal ini sudah jam segini. Akhirnya yena memutuskan keluar untuk mencari makan karena dia belum memakan apapun sejak pulang sekolah tadi.

Yena pun memutuskan membeli nasi goreng yang tidak terlalu jauh dari rumahny.

"Bang nasi goreng nya 2 ya di bungkus"

"Siap neng"

"Yena" ucap seseorang yang membuat yena menolehkan kepala nya

"Loh ka changbin"

Yaps changbin lah yang memanggil yena  tadi.

"Lo beli nasi goreng"

"Beli mie ayam ka"

"Engk ada tukang nya kan yen"

"Duh ko lu mendadak lucu si ka. Kalo gua di sini ya gua  beli nasi goreng lah. Prtanyaan lo ngaco ya"

Changbin hanya terkekeh mendengar jawaban dari yena.

"Lo sndiri yen? Kk lo pada kemana"

"Ka chan lagi ada tugas kampus jadi dia  gak plang seminggu. Kalo ka lino gak tau dia kemana belum pulang dari tadi"

Chanbin hanya menganggukan kepalanya tanda dia mengerti yang diucapkan yena.

"Oh iya ka"

"Knp?"

"Hari ini lo ada balapan?"

"Engk. Kenapa?"

"Kalo bukan balapan lalu kemana  ka lino?"

"Neng..mas ini pesanannya" ucap tukang nasi goreng

"Oh..mksih ya bang" ucap yena dan changbin secara bersamaan sambil menyerahkan uangnya

"Pake uang gua aja"

"Tapi ka"

"Gak ada tapi-tapian"

"Mksih ka"

"Hmm. Lo balik sndri?"

"Iya"

"Ayo gua anter"

"Gak ush rumah gua kan deket"

"Gapapa ayo gua anter" ucap changbin sambil menggandeng tangan yena.

Setelah sampai di depan rumah nya yena pun langsung melepaskan genggaman changbin dari tangannya.

"Maksih ka"

"Iya"

"Lo bawa motor"

"Bawa tuh di dket tukang nasgor. Ydah gua dluan ya"

Setelah kepergian changbin pun yena langsung masuk kerumahnya dan memakan nasi goreng yang dia makan tadi.

Jam sudah menunjukkan pukul 22.15 dan minho belum juga kembali. Yena lelh menunggu kk nya itu. Tak lama kemudian suara klakson mobil memasuki garansi rumahnya. Pintu rumah pun terbuka menampakkan minho dengan penampilan yang begitu berantakkan dari sebelumnya.

"Ka kenapa baru plng" ucap yena sambil mendekat ke arah minho yang hanya memandangnya

"Ka lo berantakkan bngt. Lo dari mana aja si? Kenapa jam segini baru pulang ? Lo udh makan blm? Gua udh beliin makan buat lo"

"Brisik" ucap minho cuek

"Ka lo mabok?" Tanya yena yang sadar nafas minho bau alkohol

"Bkn urusan lo"-minho

"Ka lo inget gak si terakhir kali lo kaya gini dan itu sukses buat papah marah besar sama lo. Gua gak mao lo di marahin lagi sma papah kaya waktu itu"

"Gk ush so peduli" ucap minho yang melewati yena begitu saja.

Yena pun langsung memasuki kamarnya dan menelepon seseorang di sebrang sana.

'Halo knp dek'

"Hikkssm. Ka chan"

'Hey knapa? Ada apa sama kamu?'

"Ka lino"

'Kenapa sama dia'

"Ka lino kaya dulu lagi. Dia bru pulang dengen keadaan mabok. Dia juga dingin sama aku. Ka chan kapan pulang hikss"

'Kk juga baru sehari yen di sini'

"Yena butuh kk. Yena gak mau di sini sendiri sama  ka lino hikss"

'Hey yena  dengerin kk ok. Skrang tenang. Jgan nangis. Kk bakal usahain plang besok'

"Janji"

'Iya janji. Skrang kamu tdr sekarang udh malem ok. Kk syang kamu'

Sambungan telepon pun terputus. Kini perasaan yena sedikit tenang. Memang hanya chan yang bisa merubah mood yena. Yena tidak tau lagi hrus gimana kalo dia tdk punya kk sebaik chan. Kk yang selalu menjaga nya dari kecil.
Akhirnya yena pun memutuskan untuk tidur.

Keesokan harinya....

TBC

changyen [Changbin + Yena]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang