26

170 18 0
                                    

Yena pun hanya menutup mulutnya dengan kedua tangannya dengan mata yang berkaca-kaca.














"Mamah...papah" ucap yena lalu berlari ke arah mereka dan memeluk mereka secara bergantian

"Utututu anak papah makin manja aja" ucap tuan Lee yang sedang memeluk yena

"Papah sama mamah kenapa gak ngabarin aku kalo Mao pulang" ucap yena yang sudah melepaskan pelukannya

"Kan biar suprise sayang" ucap nyonya Lee

"Ka Chan ko ada disini?"tanya yena

"Kan kk bohongin kamu" jawab Chan sambil terkekeh

"Atau jangan² ka Lino juga tau ya?" Curiga yena terhadap Minho

"Yoi"

"Kalian nyebelin"

"Udah gak usah cemberut gitu. Sekarang kamu sama ka Lino ganti baju abis itu turun. Kita ngobrol²"ucap nyonya Lee

Mereka berdua pun memasuki kamar masing-masing untuk berganti pakaian. Setelah lima belas menit kemudian akhirnya mereka berkumpul di ruang keluarga.

"Gimana kuliah kamu Chan?" Tanya tuan Lee

"Baik ko pah"

"Kamu ngejaga adik² kamu dengan baik kan?

"Iya pah. Tapi...."

"Tapi kenapa?"

"Maafin Chan beberapa hari yang lalu yena hampir sa..."

Sebelum Chan benar² selesai bicara yena segera menyambarnya.

"Aku hampir jatuh dari tangga pah gara² aku bercanda sama ka Lino" ucap yena berbohong yang mengundang kerutan di dahi Chan dan Lino

"Aduh sayang kan udah berapa kali mamah bilangin jangan bercanda di tangga"

"Maaf mah"

"Lino" sapa tuan bang yang hanya di beri guamaman oleh Lino

"Apa kamu masih balapan?"

Pertanyaan tuan Lee seketika membuat suasan menjadi mencekam

"Pah udah gak usah di bahas dulu" lerai nyonya Lee

"Ada yang ingin papah sama Mamah sampaikan" ucap tuan Lee

"Apa pah?" Tanya anak pertama nya

"Papah dan mamah seminggu lagi akan berangkat ke Jepang untuk mengurus pekerjaan"

"Berapa lama?" Tanya Chan

"Tiga bulan"

"Kalo mamah sama papah pulang cuma untuk membicarakan soal ini lebih baik gak usah pulang sekalian" ucap yena lalu berlari menaiki anak tangga dan memasuki kamarnya dengan pintu yang di banting

"Yang kalian fikirkan hanya pekerjaan" ucap Lino lalu menyusul adiknya

Di ruang tamu kini hanya ada mereka bertiga.

"Mamah sama papah tenang aja, nanti Chan yang akan bicara sama mereka."

"Chan kamu tidak kecewa dengan kami?" Tanya nyonya Lee

"Mah, Chan sudah dewasa jadi Chan mengerti. Kalian seperti ini juga demi kami. Maafin yena sama Lino, mereka belum bisa berfikir jernih"

"Papah bangga sama kamu Chan." Ucap tuan Lee

"Kalo gitu Chan Mao ke kamar yena dulu. Chan ingin membicarakan nya" ucap Chan lalu pergi dari hadapan mereka

Tokk...tokkk... tokk

Chan mengetuk pintu kamar itu beberapa kali tapi tak ada sahutan dari pemilik kamar tersebut.

"Yen, ini ka Chan. Ayo buka pintunya ka Chan ingin bicara"

"Yen kamu mau buka atau kk dobrak pintu nya" sambung Chan

"Iya iya" ucap orang di dalam sana lalu membuka kan pintu

"Nah gitu dong"

Merekapun memutus kan untuk berbincang dengan duduk di kasur empuk milik yena.


Tbc

Minal aidzin wal Faidzin all,,,,maafin aku ya klo ada salah,,,maafin aku kalo cerita nya bikin bosen. Semoga lebaran kalian bersama keluarga menyenangkan. Doa kan semoga wabah ini segera pergi dari negeri kita. Aamiin ☺️

changyen [Changbin + Yena]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang