6 - Break Free

41 5 0
                                    

Tema hari ke-6: Buat cerita dengan genre space opera

Tema hari ke-6: Buat cerita dengan genre space opera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa bilang alien itu tidak ada?

Mereka ada. Benar-benar nyata.

Ava ingat benar bagaimana rupa para alien itu ketika menculik keluarga dan sahabatnya. Buruk rupa. Tidak ada bagus-bagusnya. Serius. Terdapat kerutan di sana-sini, dan mereka berkulit beraneka warna. Mulai dari biru, cokelat, hijau, dan entah warna apa saja yang tersedia. Mata mereka bundar besar, dengan warna hitam yang berkilau.

Kelakuan mereka lebih jahanam ketimbang neraka jahanam itu sendiri. Mereka tidak hanya menculik orang-orang dari bumi (dan semuanya berhubungan baik dengan Ava. Apa salah Ava hingga orang-orang yang ia kenal dan sayang menjadi sasaran empuk bagi para alien?), tapi juga merusak berbagai fasilitas yang ada dan membuat bumi gonjang-ganjing dalam arti sebenarnya.

Keterlaluan. Ava merutuk kesal.

"Ava," panggil Zeth, pemuda dengan intelegensi tinggi sekaligus menjadi pemimpin dalam aksi penyelamatan ini. "Kau siap? Dalam lima menit pintu kapal akan terbuka." Zeth kembali mengingatkan.

"Aku tahu." Ava berdecak, bersiap dengan pistol laser berkekuatan tinggi di tangan kanan dan pisau perak pendek di tangan kiri. "Tenang saja. Aku akan melakukan yang terbaik."

"Waktumu hanya tujuh menit, ingat? Jangan buang-buang waktu dengan melawan mereka atau kau akan kehabisan napas lalu mati di planet ini. Memang kau siap dijadikan santapan oleh mereka."

"Ah, membosankan." Ava merengut. "Lagi pula, aku tidak akan mati semudah itu, tahu. Terlebih ada kau di sini. Mana mungkin kau akan membiarkanku mati di planet tidak jelas ini."

Berdasarkan hasil penelusuran Zeth, harusnya para alien yang menculik keluarga dan sahabat Ava ada di sini. Di planet dengan warna serba kemerahan ini. Seperti Mars, tapi lebih terkesan menakutkan sekaligus mengintimidasi. Bukan planet yang bagus untuk melangsungkan pertarungan, kata Zeth. Udaranya sangat tercemar dan meminum pil antibodi tidak akan membantu. Tujuh menit adalah batas mepet. Tidak ada penawaran, Zeth kembali mengingatkan dengan keras, yang mana mendapat respons berupa guliran bola mata dari Ava.

Lima menit. Pintu kapal terbuka, menampilkan hamparan tanah kemerahan yang tampak kering. Ava yang sudah siap dari tadi dengan langkah pelan tapi mantap turun dari kapal, menginjakkan langkah ke planet tak jelas ini. Entah apa namanya. Zeth memang sempat memberitahu, tapi Ava lupa karena namanya sulit sekali untuk diingat. Daripada mengingat hal tak berguna, lebih baik menggunakan waktu untuk memikirkan strategi pembebasan.

Itu dia. Ava bersembunyi dari balik bebatuan ketika mendapati beberapa buah penjara di mana orang-orang yang ia kenal dikurung di dalamnya. Penjagaannya sangat ketat. Namun, Ava tidak peduli. Waktunya tidak banyak. Dengan cepat ia mengarahkan pistol yang dirancang khusus oleh Zeth, menarik pelatuk dan wush! Sinar terang melesat begitu saja, menembus kepala salah satu alien yang berjaga. Tarikan kedua, dan tepat sasaran. Alien lainnya juga terkapar dengan darah bercucuran.

Buru-buru Ava berlari, menembakkan laser ke kunci gembok penjara dan membebaskan semua yang ada.

Tiba-tiba saja, dari arah barat, terdengar desing kapal lain terdengar. Bukan hanya satu, tapi banyak. Para alien yang mengetahui keberadaannya mengejar, membuat Ava lari tunggang langgang menuju kapal.

Sedikit lagi.

Di tengah usaha melarikan diri, sebuah tembakan mengenai pergelangan kaki Ava, membuat gadis itu ambruk begitu saja. Ava meringis, melihat para alien mengejarnya dengan ekspresi marah dan murka yang sangat jelek (sudahlah mereka jelek, ditambah ekspresi seperti itu, ya, tambah buluk). Ava memejamkan mata, pasrah sebelum dirasakannya tubuhnya melayang ringan. Sepersekian detik kemudian, Ava sudah berada di dalam kapal.

Zeth dengan cepat melarikan kapal ke luar angkasa bebas, berusaha menghindari serangan bertubi dari para alien yang marah.

Petualangan mereka baru saja dimulai.

The Light is Coming: 30 Daily Writing Challenge NPC 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang