8 - Sometimes

31 7 0
                                    

Tema hari ke-8: Tulis ulang sebuah dongeng (boleh luar atau dalam negeri) tanpa riset. Hanya mengandalkan ingatan. Bisa di-retell atau ditulis persis kisah asli. Selama masih bisa dikenali tidak masalah. Sebutkan juga di akhir cerita, dongeng apa yang dipakai (usahakan bukan dongeng pasaran biar seru)

 Sebutkan juga di akhir cerita, dongeng apa yang dipakai (usahakan bukan dongeng pasaran biar seru)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau yakin?" Ratu Barat Rembulan memastikan. Meski nada suaranya lembut seperti biasa, Neil bisa melihat dengan jelas sorot kecewa dari mata Ratu Barat Rembulan. Ada embun yang menggenang di sepasang iris hitam kelam bening sang ratu. Penantiannya selama berbulan-bulan harus pupus hanya karena Neil salah menerka orang.

Dengan penuh rasa bersalah, Neil menunduk dalam setelah menggangguk pelan. "Saya yakin sekali, Ibunda Ratu."

Hening menyelimuti ruang utama Istana Barat Rembulan. Sang ratu duduk di singgasana dengan gusar. Sesekali terlihat wanita itu mengusap kedua belah pipi, seolah menegarkan hati. Harapan akan bertemu putrinya yang telah lama hilang ... terkikis begitu saja. Ingin rasanya ia melampiaskan amarah, tapi pada siapa? Dirinya sendiri? Ia sudah berusaha yang terbaik selama berpuluh-puluh tahun. Mencoba menemukan sang putri dari satu negeri ke negeri lain. Hasilnya nihil. Putri Ariana—yang tidak lain adalah anaknya tak pernah ditemukan, membuat sang ratu hampir mengunci rapat-rapat harapan bertemu putrinya.

Mungkin memang seharusnya sang ratu tidak perlu banyak berharap saat Neil dengan sikap ksatria menyatakan akan menemukan Putri Ariana. Lama sekali Neil mencari keberadaan sang putri sebelum Neil mengirimkan surat dari negeri yang jauh kalau dia menemukan seorang gadis dengan nama Ariana. Ratu gembira bukan kepalang.

Segera saja sang ratu memerintahkan agar Neil menebus Ariana dari 'orang tua'-nya. Sang ratu pun memerintahkan agar Neil mengajak Ariana tinggal di Istana Timur Matahari terlebih dahulu agar mereka berdua bisa beradaptasi satu sama lain. Terlebih, menurut pengakuan Neil lewat surat, Ariana jauh dari image seorang putri. Dia bar-bar, ganas, dan bertingkah semaunya. Begitu tulis Neil. Ratu meminta agar Neil bersabar, karena pada dasarnya mereka telah ditetapkan untuk bersama sejak awal. Setidaknya itu yang tertulis di buku turun-temurun Kerajaan Barat Rembulan, dan juga terdapat pada buku turun-temurun Kerajaan Timur Matahari.

Saat Neil mengirimkan surat ia akan pulang ke Barat Rembulan setelah berbulan-bulan tinggal bersama Ariana, Ratu sangat senang. Ratu sudah bisa membayangkan bertemu dengan buah hati tercintanya selama ini. Memeluknya dan berkata betapa ia menyayangi Ariana meski selama ini sang ratu tidak pernah bertatap muka dengan putrinya. Namun, itu hanya tinggal harapan ketika Neil memberitahu itu bukanlah Ariana yang mereka cari.

Menurut buku Kerajaan Barat Rembulan, keturunan murni Barat Rembulan memiliki tanda bulan sabit di bahu kanan. Neil mengatakan ia sudah memeriksa bahu kanan Ariana (secara paksa) dan tidak menemukan adanya tanda tersebut. Apa lagi? Neil dengan cepat menyimpulkan itu bukan Ariana yang mereka cari, membuat Ratu tertegun lama sebelum mau tak mau harus membiarkan harapan itu kembali memudar.

"Baiklah." Sang ratu berdiri dari singgasana. "Besok perayaan kelahiran sekaligus kepergian putri Ariana. Bersiaplah. Selamat malam."

Dongeng yang dipakai: East of the Sun and West of the Moon

Dongeng yang dipakai: East of the Sun and West of the Moon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jarang-jarang, kan, aku ngoceh di sini? Wakakaka

Cuma mau bilang, INI DONGENG KLASIK FAVORITKU SEPANJANG MASA (ga nyante). Serius. Sudah berapa bulan Turnamen NPC 2019 berakhir dan aku masih hang over sama dongeng klasik Norwegia ini.

Agak gantung memang, karena aku berencana untuk mengembangkan dongeng ini menjadi versi panjang. Anggap saja yang di atas itu cuplikannya wakakak.

Iya, ini agak kejauhan sih nge-retell-nya. Tapi selama bisa dikenali, PIC DWC bilang, it's okay (ngeles).

Oke, see you~

The Light is Coming: 30 Daily Writing Challenge NPC 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang