13 - NASA

28 4 0
                                    

Tema hari ke-13: Buat sebuah mitos/legenda/folktales ke mana manusia akan pergi setelah meninggal.

Tema hari ke-13: Buat sebuah mitos/legenda/folktales ke mana manusia akan pergi setelah meninggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesi creative writing adalah favorit Runa dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Bu Anita, guru bahasa indonesia kelas sebelas, selalu punya cara unik dan menantang untuk memaksa setiap siswa menyalurkan ide 'segila' mungkin. Asal tidak menyinggung SARA, semua bebas menuliskan apa saja yang ada di kepala. Seliar apa pun itu—dalam arti baik, tentunya. Hari ini, Bu Anita memberikan yang cukup menantang bagi Runa.

"Baik, bisa dipahami?" tanya Bu Anita seraya menunjuk papan tulis, di mana tema sesi creative writing kali ini tertulis manis di sana. "Buat sebuah mitos, legenda, atau folktales ke mana manusia akan pergi setelah meninggal. Apa ada pertanyaan?"

Ada jeda beberapa saat sebelum Bu Anita memastikan tidak ada yang ingin bertanya. Guru cantik dan muda itu lantas bertepuk tangan satu kali, mempersilakan setiap siswa mulai menulis. Tidak ada batasan kata, kata Bu Anita lagi. Hal yang membuat semua orang menghela napas lega. Sebagian mungkin merasa tema creative writing kali ini terasa menyenangkan, menantang, dan unik. Namun, bagi mereka yang terbiasa menulis realita, jelas ini bisa dibilang sedikit momok demi keamanan kepala.

Runa sendiri masih berpikir apa yang akan ia tulis. Terlepas dari kepercayaan yang ia anut, Runa ingin membuat ini semenarik mungkin. Demi nilai sempurna mata mata pelajaran Bahasa Indonesia. Di kepala Runa, terpikir beberapa ide untuk dituangkan. Mengucap bismilah, cewek itu lantas mulai menulis.

Setelah meninggal, manusia akan pergi ke suatu tempat yang disebut Teluk Amal. Teluk Amal sendiri terletak di sebuah tempat yang seseorang tidak tahu di mana. Tidak di bumi, di langit, atau di antara keduanya. Hanya Tuhan, beberapa malaikat, dan orang yang sudah meninggal saja yang tahu di mana Teluk Amal berada.

Di sana, mereka akan diberi kesempatan untuk memberi 'persembahan' sesuai dengan apa yang mereka bawa saat mati. Persembahan itu biasanya berupa emas, mutiara, berlian, dan benda-benda berharga lainnya. Benda ini nantinya akan ditimbang dan dibandingkan dengan benda yang menjadi tolok ukur keputusan—biasa disebut Helai Bulu Akhirat apakah mereka berhak menerima kebahagiaan atau harus sengsara selama-lamanya.

Benda-benda berharga itu sendiri adalah konversi dari amal kebaikan mereka selama di dunia. Jika mereka melakukan banyak kebaikan selama hidup, banyak pula harta yang mereka dapat untuk ditimbang di timbangan penentu nasib. Begitu pula sebaliknya.

Jika harta mereka lebih berat ketimbang Helai Bulu Akhirat, mereka akan kekal dalam sebuah dunia baru di mana kebahagiaan dan kesenangan menanti. Begitu pula sebaliknya. Jika harta yang mereka miliki lebih ringan, mereka akan dilempar ke Teluk Iblis dan jiwa mereka akan digerogoti sampai habis dengan sadis. Ketika jiwa mereka sudah habis, akan kembali seperti semula dan digerogoti lagi. Begitu terus selama-lamanya.

Oke, membaca ulang tulisannya membuat Runa merasa ini cringe sekali. Yah, semoga saja nilai yang ia dapat sebanding dengan usaha otak yang diperas habis-habisan untuk tema kali ini.




The Light is Coming: 30 Daily Writing Challenge NPC 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang