[✓] U Got It - Eunsang

O8: hilang

☆ {Jangan lupa untuk vote & comment ya agar author tetap semangat untuk terus melanjutkan ff ini} ☆

U Got It||Lee Eunsang
By @ham_wonjin22

Eunsang baru saja keluar dari sekolah bersama teman-temannya. Mereka baru saja menyelesaikan piketnya. Saat di depan gerbang, ia bisa melihat suatu benda tergeletak di aspal. Ia mengambilnya, dan sungguh ia tak menyangkanya!. Itu adalah handphone milik Minju. Di handphonenya masih terpampang jelas roomchatnya bersama Kak Wooseok.

Kak Wooseok💙

"Kak jemput aku dong."
"Gak ada bus nih, takut."
"Aku di halte yang di samping sekolah."
15.47

"Kak!."
"Kak?."
"Kak tolong aku huhu."
15.55

"M-minju?." Eunsang mulai khawatir saat melihat chat terakhir Minju.

"Minju?. Lo kenapa?. Kangen sama dia ya?." Dongyun bertanya padanya yang tiba-tiba diam seperti patung.

"Ini hp Minju!. M-minju kemana?." Wajah Eunsang benar-benar terlihat tidak tenang.

Sekarang sudah pukul 16.13. Berarti pesan ini sudah di kirimkan sekitar 18 menit yang lalu. Dan sudah selama itu juga Minju hilang.

"Bangsat!." Eunsang membanting helmnya sehingga membuat teman-temannya kaget.

"Sang lo kenapa?." Kali ini Yunseong yang bertanya. Dia tidak pernah melihat Eunsang samarah ini sebelumnya.

"Minju diculik." Mereka semua langsung panik.

"Gue bakal pergi ke rumah Minju. Mau mastiin kalo dia ada di rumah apa enggak." Eunsang segera menyalakan motornya dan pergi ke rumah Minju.

🌍🌍🌍

"Udah sadar gak tuh?." Seorang pria bertanya pada temannya. Mereka melihat Minju yang terbaring tak sadarkan diri.

"Belum kayaknya." Temannya itu mengecek suhu tubuh Minju. Rupanya sudah lumayan mendingan. Gak sepanas kayak tadi.

"Ini si dia kapan datengnya sih?. Gue udah laper mau pulang." Pria itu terus melihat ke arah pintu.

"Gak tau. Tapi btw dia cantik yaa, pengen gue jadiin pacar wkwk." Dia dari tadi terus menatap Minju yang tertidur pulas. Bucin eww.

"Dasar jomblo dih. Gak tega sih gue liat dia kayak gini. Gue heran kenapa cewek cantik kek gini harus culik. Kan sayang."

"Kalo bukan karena uang, gue mah gak mau nyulik dia. Malah bakal gue jadiin pacar aja."

Tiba-tiba datang seseorang dengan hoodie berwarna hitam. "Gimana?."

"Aman bro. Jadi gimana uangnya?." Mereka berdua bertanya pada orang itu. Dan dia pun melemparkan sebuah amplop berisi uang.

"Wahh oke makasih. Btw, lo mau ngapain ni cewek?. Kalo disiksa, lebih baik kasih ke gue aja, kasihan."

"Bukan urusan lo berdua. Udah pergi sana!." Dua pria itupun langsung pergi entah kemana, sehingga cuma meninggalkan Minju dan orang itu berdua.

"Halo Kim Minju. Udah lama yaa kita berdua gak ketemu wkwk."

🌍🌍🌍

Sebuah motor mulai terparkir di depan rumah Minju. Eunsang yang terburu-buru mulai masuk ke dalam halaman rumah dan mengetok pintunya.

Tok tok tok

"Selamat sore!." Tiba-tiba pintu itu terbuka karena dibukai oleh seseorang.

"Eh Eunsang?." Wooseok terlihat kebingungan saat melihat wajah Eunsang yang seperti sedang dikejar hantu.

"Minju nya ada?." Ia sangat berharap kalau Minju ada di rumah. Jangan bilang kalau dugaan Eunsang tentang Minju yang hilang itu benar.

"Minju? Dia belum pulang. Kirain dia pulangnya bareng kamu." Dan wow!. Eunsang terlihat sangat panik.

"Ini hp nya Minju kan Kak?." Dia mengeluarkan sebuah benda dari tasnya, yaitu hp milik Minju.

"Eh iya bener. Kok hpnya bisa ada di kamu?." Eunsang mengabaikan pertanyaan Wooseok dan langsung menjelaskan seluruh kejadian yang terjadi.

"APA?! M-MINJU DICULIK?. ADEK GUE SATU-SATUNYA YAAMPUN!." Wooseok segera mengambil kunci motornya dan mengikuti Eunsang ke arah sekolah.

Sampai di sana, mereka langsung mencari Minju di area dekat sekolah. Sudah hampir satu jam, tapi mereka tak kunjung menemukan Minju ataupun sedikit jejaknya.

Wooseok hanya bisa terduduk lemas di halte. "Minju...Adek gue satu-satunya. Sumber kebahagiaan setiap hari hilang. Apa kata Alm Papi dan Mami nanti kalo mereka tau anak bungsu mereka hilang. Gue jadi kakak gak becus amat jagain adek sendiri." Wooseok hanya bisa menangis ketika mengetahui adiknya yang tak ditemukan.

Sedangkan Eunsang hanya bisa melihat Wooseok yang menangis dan berusaha menenangkannya. Sekarang ia sangat menyesal karena sudah menjauhi Minju. Andai saja ia tak menjauhinya, mungkin sekarang Minju akan pulang bersamanya dan akan tetap ada di rumah. Ia benar-benar merasa bodoh. Keegoisannya berhasil mengendalikannya.

"Kamu dimana Minju?."

TBC

[Halooooo!! Ren balikkk lagi:")). Udah tepatin janji kan?. So jangan lupa vote dan commentnya^-^]