"gimana kak hasil tes nya?" Ucap sang mama sambil beberes di dapur
" Masih ada satu tes lali ma, semoga saja lolos dan Diandra bisa dapat beasiswa itu"
" Amin, pokoknya selalu semangat jangan lupa banyak berdoa" sahut sang ayah dari ruang tamu.
" Tapi Risa udah pergi duluan, beasiswanya ke London udah turun. Minggu depan dia udah berangkat"
" Harusnya kakak seneng, masa sedih gitu" timbal sang adik yang sedang asyik dengan cemilan di tangannya
" Iya seneng sihh dek, tapi kakak jadi gak ada temen di kampus, biasanya Risa selalu temenin kakak ngapain aja sekarang kita harus berpisah untuk sementara waktu"
"Makanya cari pacar, jangan kencan sama buku terusss... Sekarang kerasa kan kalo kesepian. Hahahhahaha" ledek sang adik, seketika Diandra melemparkan kulit jeruk yaga da di tangannya itu pada sang adek. Ayah dan ibu yang mendengarkan hanya tersenyum geli melihat tingkah anaknya itu.
" Tapi yang di bilang adek ada benernya juga loo kak, sekarang kakak kan udah kuliah ni bentar lagi lulus masa selama ini belum pernah ada cowok yang main ke rumah" ucap sang ibu sembari duduk di sebelah Diandra
" Ada maa... Masa mama lupa sihh waktu SMA ada si Valdo yang main ke sini" timpal sang ayah
" Ya alloh ayah, itu sudah lama sekali yah, ayah masih inget nama anaknya mama aja sudah lupa yahh" sambil menepuk pelan pundak sang suami
" Della gak inget" sahut sang adek
" Iya ayah cuma sekali ketemu dia tapi entah kenapa ayah gak bisa lupa, mungkin karena waktu itu kita banyak ngobrol bareng"
" Apaan sihhhh... Udahh ahh, gak asyikk. Diandra mau ke kamar dulu"
" Kencan terusss sono sama buku buku, entar kalo rambut udah putih baru nyadar tu kakak!"
" Adek, jangan gitu ah. Kakak masih mau mengejar cita cita kakak yang belum tercapai, adek harus kasih semangat dong!"
" Tuuuhh.. dengeriinnn jangan main muluu kamuuu"
" Yeee.. siapa yang main, Della kan les piano"
" Iya les nya satu jam doang, sisanya Della main tu yah"
" Ihhh.. kakak!" Della menghantam bokong Diandra dengan bantal kecil yang ada di sofa. Diandra segera menghindar dan berlari ke kamarnya.
🌸🌸🌸🌸🌸
Kepergian Risa ke London benar benar membuat Diandra kesepian. Hanya tumpukan buku yang selalu menemaninya, dalam kesendiriannya perkataan Della waktu itu twrlintas di benaknya.
"Apa memang aku harus punya pacar, entar ribet ah.. harus ini itu, harus jaga perasaan, jaga image, ahh..." Desahnya kala itu
Diandra memang tidak pernah punya dekat seorang cowok. Diandra itu cantik, tapi entah kenapa jarang sekali ingin berteman dengan seorang cowok kecuali Bakti. Bisa di bilang dia adalah temen cowok yang paling akrab Diandra semenjak kerja kelompok beberapa bulan yang lalu.
Bakti anaknya baik dan juga pintar makanya mereka kalo ngobrol itu nyambung. Dan entah kenapa si Bakti juga sering ngajak ngobrol Diandra meskipun Bakti tahu banyak tumpukan buku tebal di dekat Diandra.
Tapi di lihat dari gelagatnya Bakti suka sama Diandra, semenjak kejadian di perpus waktu lalu. Bakti semakin nempel sama diandra, apalagi Risa enggak ada jadi Bakti ada peluang untuk lebih deket lagi.
" Pulang kampus kita ke toko buku kemarin yuk Di.." ajak Bakti sembari menenteng tasnya keluar kelas
" Tapi aku masih mau nemuin bu Ida dulu, mau tanya soal beasiswa" jawab Diandra
" Iya gak apa apa a..." Perkataan Bakti terputus ketika ponselnya berdering. "Sebentar ya Di, aku angkat dulu" Diandra mempersilahkan dengan senyuman. Setelah berbicara di telpon Bakti kembali menghampiri Diandra.
"Sorry Di, gue lupa. Hari ini ada latihan voly barusan Daniel telpon gue" dengan wajah sedikit menyesal
" Ya gak apa apa,aku tungguin lagi pula aku gak ada kerjaan. Aku bisa nunggu sambil baca buku di pinggir lapangan, jujur aja kalo Risa gak ada kayak gini aku gak ada temen"
" Serius loe mau nungguin gue latihan?" Mata Bakti terbelalak seolah tak percaya
" Iya bener, emang kenapa?"
" Ok deh, gak apa apa. Gue nanti pasti tambah semangat latihanya"sambil cengar cengir
" Ya udah buruan ganti, gue tunggu di sini"
"Siap bos" Bakti dengan senang hati langsung menuju kamar mandi dan mereka menuju lapangan voli bersama.
Di lapangan sudah ada anak anak yang lain, Diandra tidak kenal sama sekali dengan mereka. Tapi mereka saling melempar senyum ketika melihat Diandra dan Bakti datang. Diandra duduk bangku panjang pinggir lapangan, di sebelahnya ada tas Bakti, air mineral dan beberapa mineral yang Bakti beli untuk Diandra. Sedangkan Bakti sudah bergabing ke lapangan dengan teman yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
i will still love u (Complete)
General Fiction"aku memang bukan arjuna, aku juga bukan seorang raja dan aku memang tak punya apa apa tapi percayalah Di, kekuatan cinta ini akan memberi keajaiban bagiku. Dan percayalah, suatu saat nanti aku yang akan menjadi pendampingmu di surga" ucap Valdo pad...