Hingga menjelang malam tiba, Diandra masih setia menemani mama Valdo di sana. Setelah sholat mahgrib, datang keluarga Diandra ke rumah sakit. Itu bukan kebetulan tapi Diandra sudah menelpon ibunya sore tadi tapi harus meninggu sang ayah pulang kantor.
Sedari tadi Diandra tidak melihat papa Valdo. Memang sepengetahuan Diandra dulu papa Valdo seorang pelayar, berbulan bulan lamanya tidak pulang. Sedangkan saodara Valdo yang lain, masih dalam perjalanan. Iya.. Valdo punya sepasang adik kembang. Reno dan Reni.
Mereka masih SMA, karena fullday school, mereka baru bisa datang pada malam hari.
" Ma... Mama makan dulu, ini bibi masak tadi buat mama" sambil menyerahkan rantang susun berisi makanan untuk sang mama.
" Nanti aja sayang, mam belum lapar" jawabnya dengan suara yang parau, seharian penuh wanita itu menangis membuat air matanya kering dan suara yang di keluarkan tidak selembut biasanya.
" Maaf kakak ini siapa?" Tanya Reno sambil melihatbke arah Diandra yang sejak tadi duduk di samping mamanya.
" Saya Diandra" jawabnya lirih dengan mata yang tak kalah sembab
" Oh.. kak Diandra ceweknya kak Valdo ya? Perkenalkan kak, saya Reni dan ini kakak kembaran saya Reno. Akhirnya bisa ketemu kakak" suara renyah Reni sedikit banyak bisa membuat bibir mungil Diandra tersenyum.
" Hallo kak, aku reno" sambil mengulurkan tangannya dan di sambat hangat oleh Diandra
" Biasanya kita hanya bisa dengar dari cerita cerita kak Valdo tentang kak Diandra, tapi saat ini bisa ketemu kakak. Seneng banget dan bener yang kak Valdo bilang, kakak cantik sekali" lagi lagi Reni bisa membuat suasana haru itu mencair. Mereka saling melemparkan pujian dan guyonan satu sama lain, membuat suasana semakin hangat di tambah lagi dengan keluarga Diandra yang datang menjenguk.
" Di.. kamu makan dulu ya, ibu sudah bawakan makanan. Kasihan mama Valdo belum makan dari pagi" ucap Ayah Diandra
" Iya bener, mama belum makan sama sekali. Nanti mama sakit gak bisa ngerawat kak Valdo mah. ..." Bujuk si kembar
" Tante, mari kita makan bersama dulu. Setelah makan kita kembali lagi ke sini." Bujuk Diandra
" Mari bu.. kami makan bersama, kasihan nanti kesehatan ibuk terganggu" suara lembut ibunda Diandra membujuk mama Valdo untuk segera makan dan akhirnya beliau pun luluh. Mereka makan bersama di sebuah meja yang terletak di pojok ruangan itu.
Sepertinya tempat itu memang untuk pengunjung rumah sakit bersantai. Ada beberapa meja di lengkapi dengan kursi yang telah ter susun rapi. Mereka akhirnya makan bersama, kehangatan kembali muncul ketika Della dan Reni saling ngobrol akrab. Mereka terlihat sangat cocok. Sedangkan Reno dia lebih suka mendengarkan obrolan orang di sekitarnya. Sesekali, dia menjawab pertayaan yang di lontarkan orang tua Diandra.
🌸🌸🌸
Ting. Pintu lift terbuka, tampak beberapa Dokter dan perawat berjalan dengan cepat. Mereka layaknya para prajurit yang siap maju ke medan perang. Lengkap dengan masker dan penutup kepala terpasang di badan mereka semua. Semua pasang mata di meja itu mengawasi ke ruangan mana mereka akan berlabuh.
Ternyata mereka masuk kamar nomer 205 yang mana itu kamar Valdo. Sontak tanpa komando, semua orang beranjak dan langsung melihat keadaan di sana. Semua hanya boleh menyaksiakan dari luar, dari balik pintu kayu rumah sakit itu. Untungnya pintu itu di di kombinasi dengan kaca tembus pandang meskipun tidak terlalu besar tapi masih biasa melihat keadaan di dalam.
Semua orang di luar cemas, menerka nerka apa yang terjadi dalam. Lalu keluar seorang perawat.
" Maaf, pasien sekarang sudah siuman" ucap sang perawat. Tampak senyum kecil di wajah mereka. Seakan puluhan ton batu yang menimpa mereka telah luruh semua.
" Tapi masih belum stabil, dan pasien memanggil nama Diandra" tambah perawat itu
" Saya sus!" Seketika Diandra mendekati perawat itu.
" Mari ikut saya masuk!" Perawat itu membukakan pintu.
Diandra masuk ke ruangan itu yang sebelumnya sudah di bantu perawat untuk menseterilkan tubuhnya dari kuman.
"Sus,tapi saya mamanya sus.. saya ingin melihat anak saya sus!" Tangis mama Valdo kembali pecah.
" Tenang ibu, nanti ibu juga bisa masuk ya" jawab sang perawat
" biarkan beliau masuk sus, saya akan menemaninya ketika beliau di dalam, saya yakin beliau bisa menjadi kekuatan bagi Valdo" tambah bu Ani.
" Sebentar bu, saya konfirmasi oada dokter dulu" lalu suster itu masuk kedalam dan kelar lagi dengan membawa masker dan penutuo kepala.
" Dokter memberikan ijin pada ibu tadi tidak bisa lama ya buk, mari saya bantu" mereka akhirnya masuk ke dalam kamar.
Di dalam kamar Diandra terus memanggil manggil nama Valdo. Tapi Valdo masih diam, matanya mengeluarkan air hangat yang membasahi pelipisnya. Diandra tahu Valdo merasakan kehadiranya, dia mengusap pelan air mata itu.
" Air apa ini Do,? Valdo yang aku tahu, bukan yang seperti ini. Valdo yang aku cintai adalah Valdo yang kuat, orang yang pantang menyerah. Dia akan berusaha dengan apapun caranya untuk dia meraih apa yang dia mau" ucap Diandra di samping telinganya.
" Sekadang aku di sini Do, aku akan di sini selamanya menemanimu. Merawatmu, seperti kamu merawat aku waktu itu. Aku akan setia menantimu Do. Karena aku sangat mencintaimu" kini suara Diandra begitu berat karena rasa pedih yang dia rasakan, tak tahan lagi rasanya untuk menahan ait mata yang dari tadi sudah menggantung di pelupuk mata.
"Diii......" Suara Valdo lirih sekali, seketika tim dokter mendekat untuk mengecek kondisinya tapi dokter ketua melarangnya. Beliau bilang biarkan sang pasien melepas rindu.
" Diiiii..." Ucap Valdo kembali
" Iya Do.. aku sini, di sampingmu"
" Kamu masih ingat kata kata ku dulu...?" Meskipun sangat lirih tapi suara Valdo jelas terdengar.
" Perkataanmu yang mana Do? Ucapkanlah sekali lagi agar aku mengingatnya"
" Meskipun.. aaaaku bukan arjuna, aaaaaku juga bukan.... ssssseorang raja dan aku juga tidak punya apa apa, tapi percayalah Di... Kekuatan cinta ini akan memberi keajaiban bagiku dan aku yakin aku akan menjadi pangeranmu Di suuuurga" seketika tangis Diandra pecahh
" Tidak Do... Aku masih ingin bersamamu di sini. Jangan kau pergi dulu meninggalkanku"
" Dii... Kamu salahhh, aku tidak meningalkanmuu, akuuu akan selalu menunggumu di surga nanti. Aku akan selalu mencintaimu Diii..., Tugas ku telah selesai Dii, aku harus pergiii... Aku akannn selalu menunggumu. I WILL STILL LOVE YOU DIANDRA"
" I will still love you Do," ucap Diandra dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya bahkan baju pasien yang Valdo pakai basah aoan air matanya. Tak selang beberapa lama, bibir Valdo terkatup alat detak jantung di sampingnya berbunyi. Valdo telah kembali pada sang ilahi.
The end
Terima kasih sobat yang udah baca sampai habis.
Jangan lupa kasih kritik yang banyak ya, biar aku bisa nulis lebih baik lagi.Dan satu pesan dariku.
JAGALAH SELALU SEMUA ORANG DI SEKITARMU DENGAN PENUH KASIH SAYANG, SEBELUM TUHAN MENGAMBILNYA. KARENA PENYESALAN ITU AKAN SELAKU DI BELAKANG JANGAN PERNAH MENYIA NYIAKAN MEREKA YANG PERDULI PADAMU.LOPE😍
KAMU SEDANG MEMBACA
i will still love u (Complete)
General Fiction"aku memang bukan arjuna, aku juga bukan seorang raja dan aku memang tak punya apa apa tapi percayalah Di, kekuatan cinta ini akan memberi keajaiban bagiku. Dan percayalah, suatu saat nanti aku yang akan menjadi pendampingmu di surga" ucap Valdo pad...