Akar cintamu

108 7 4
                                    

Rambut panjangnya menari nari tertiup angin, matanya yang bulat sedang asyik menikmati larik demi larik kata yang ada dalam buku tebal itu. Sesekali Daun kering terjatuh diatas buku literatur hukum itu. Jari jemari lentik itu bergoyang di temani pulben hitam kesayangnyan. Dia merangkum pokok pokok dari apa yang dia pelajari saat ini.

Diandra, dia biasa di sapa. Nama lengkapanya Diandra Ayu Pratiwi. gadis yang mandiri dan pandai dari keluarga sederhana ayah seorang guru di sekolah swasta dan ibu seorang pedagang kelontong di pasar dia juga punya seorang adik yang usianya terpaut 9 tahun darinya. Dia sekarang kuliah hubungan internasional di salah satu Universitas Negeri di Kotanya. Dia bercita cita ingin menjadi seorang diplomat muda yang bisa keliling dunia. Otaknya yang cerdik membuat sebuah perusahaan memberi kepercayaan memberi dia beasiswa sampek dia lulus.

Dia memanfaatkannya dengan baik, bahkan sebentar lagi dia sudah sidang sekripsi dalam waktu kurang dari 4 tahun kuliah. Dia banyak menghabiskan waktu untuk ikut seminar dan membaca buku. Dia juga tidak punya banyak teman, dia hanya punya 1 sahabat bernama Risa. Dan seorang cowok yang dia kenal yaitu Valdo. Entah Valdo sahabat atau musuh karena setiap bertemu mereka selalu bertengkar dan saling beradu argumen. Mungkin karena sifat Valdo yang sangat berbanding terbalik dengan Diandra.

Valdo cowok yang usil, mudah bergaul dan humoris itu yang orang bilang pada Diandra. Tapi bagi Diandra Valdo adalah cowok yang freak. Banyak juga cewek yang jatuh hati oada Valdo selain karena sifat humorisnya tadi tapi dia juga ganteng. Kulitnya yang putih, bibirnya yang merah dan cowok yang lumayan tinggi. Apalagi dia Ketua tim bola voli kampus, dan gara gara ini memang dia bisa masuk Universitas ini.

Diandra dan Valdo saling kenal ketika mereka masih sekolah dasar. Memang tidak satu sekolah tapi waktu ujian UN Sekolah Valdo yang letaknya tidak jauh dari sekolah Diandra mengalami musibah. Bangunan sekolah roboh setelah Hujan menerjang selama seminggu penuh. Mereka memang bukan tinggal di kota besar dan bersekolah di kawasan elit. Dengan terpaksa murid sekolah Valdo numpang di SD yang Diandra tempati. Bahkan lebih dari itu acara perpisahannya juga di jadikan satu karena renovasi sekolah yang belum usai. Dan itu kerja sama dari kedua pihak sekolah sekaligus menghebat pengeluaran begitu katanya.

Waktu itu Diandra SD ikut pentas perpisahan, dia ikut grup drama musikal yang di dalamnya ada juga tambahan dari sekolah Valdo berasal. Setiap hari mereka latihan bersama, sehingga membuat satu sama lain saling kenal. bahkan Valdi sudah akrab dengan semua teman sekolah Diandra. Mungkin karena Valdo yang aktif bercetoleh, usil dan humoris itu membuat teman sekolah Diandra welcome dengannya.

Tapi tidak untuk Diandra, menurutnya Valdo anak yang berisik, susah di atur, celometan ah.. pokoknya enggak banget deh. suatu hari Valdo pernah minum dari botol minum yang Diandra plbawa dari rumah tanpa minta ijin dulu padanya itu sangat membuat Diandra kesal. Bahkan dia pernah tiba tiba duduk di dekat Diandra sambil senyum senyum gak jelas membuat Diandra jengkel.

Dan sampai ketika Valdo benar benar membuat Diandra membencinya. Diandra merasa malas kalau mendengar kata Valdo. Saat itu , Pentas telah selesai semua Murid sedang beristirahat di sebuah ruang kelas yang telas di sediakan. Ada yang bermain, makan, minum atau bahkan sekedar ngobrol dengan teman.

Begitu pula dengan Diandra. Dia sedang duduk lesehan sambil menikmati snack yang panitia sediakan di temani Maya sahabat kecilnya.
" May.. aku laper, aku makan dulu ya.."

" iya, makan aja. aku masih kenyang" jawab maya singkat

"wah.. ada risol kesukaanku, kamu mau may?" Maya hanya menggelang. Saat Diandra ingin menyantap risolnya, datang Valdo dan merebutnya dari tangan maya.

" apaaannn sihh dooo.." pekik Diandra dengan keras membuat semua teman di dekatnya menoleh ke sumber suara.

" aku ganti ini" sambil memberikan bunga mawar plastik yang dia ambil dari kustum pentas tadi.

"aku gak makan bunga plastik" jawab Dinadra sinis

"siapa yang suruh makan, aku cuma mau bilang kalo aku suka sama kamu"

Suasana menjadi riuh teriakan dan sorakan semua murid yang ada di sana. Suara itu membuat wajah Diandra memerah, dia berdiri dan berlari keluar ruangan. Berbeda dengan Diandra Valdo malah salting dan cengar cengir di hadapan semua temannya. Mungkin, saat itu terakhir kalinya Diandra bertemu dengan Valdo.

i will still love u (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang