- 16 -

149 17 0
                                    

jieun menunggu jinyoung di parkiran bawah. sesekali dia memastikan kalau tidak ada paparazi yang mengikuti mereka. tidak lama kemudian mobil junho nampak dari sebelah kanan.

"noona ..." kata jinyoung menuruni mobil

jieun langsung menarik jinyoung dan membawanya masuk. di lantai 3 apartemen avesti berada. dengan sangat hati-hati jinyoung masuk kedalam. sebelumnya jieun sudah memberitahu uigyeom untuk tetap diam dan tidak memberitahukan kepada elisa dulu.

jinyoung terdiam mendapati avesti terbujur lemah, keringatnya keluar dan wajahnya pucat. perlahan dia duduk di dekat avesti. menggenggam tangannya. mengusap dengan hati-hati. tangan kanannya meraih dahi avesti dan mengusapnya.

"avesti, wake up, its me jinyoung " kata jinyoung dengan perlahan.

"avesti ..." katanya lagi lirih.

masih tidak ada respon. jinyoung melirik kearah jieun dan uigyeom. jieun semakin khawatir.

"avesti ... " jinyoung mendekatkan wajahnya kali ini.

"i miss you honey" bisik jinyoung lirih nyaris tidak terdengar.

perlahan mata avesti terbuka. dia linglung melihat sekelilingnya.

"jinyoung ....jinyoungsi " katanya sambil memeluk jinyoung. tangisnya pecah di bahu jinyoung.

"menangislah .. menangislah ,,, jangan di tahan lagi " kata jinyoung sambil menepuk punggungnya.

"im afraid .." katanya dalam bahasa ceko.

"im here ..." jawab jinyoung mendekap erat avesti

jinyoung melirik ke arah jieun dan uigyeom. mereka paham harus meninggalkan jinyoung dan avesti sendiri. sementara isak tangis avesti masih bergeming

"sst ..... its okay im here" kata jinyoung dengan lembut.

"jinyoung i want back to praha, i dont want to here, im really afraid " avesti kembali terisak.

"hey ,,, lihat mataku" kata jinyoung.

avesti yang dari tadi memejamkan matanya akhirnya menatap jinyoung dengan mata sayunya.

"avesti , honey ... aku akan selalu disini, dont afraid again" kata jinyoung.

"sekarang kemarilah " jinyoung menarik pinggang avesti dan mendekatkannya dalam pelukan. tangan kanannya menggenggam tangan avesti dan satunya lagi mengusap lembut kepala avesti yang bersandar di dada bidangnya.

"sekarang tidurlah, aku akan menunggumu sampai kau tidur" kata jinyoung

"kau janji tidak akan meninggalkanku ?' tanya avesti

"never" kata jinyoung lagi.

avesti sesekali mencuri pandang kepada jinyoung. rahang bawah jinyoung yang begitu tegas dan dadanya yang begitu bidang membuat avesti nyaman didekatnya. jinyoung merasakan bahwa avesti memandanginya. dia kemudian menarik kepala avesti untuk sejajar dengan wajahnya. perlahan dia mendekatkan bibirnya ke bibir mungil avesti sambul sesekali mengusap tangan dan wajah avesti perlahan.

"damn i miss this lips so much" batin jinyoung yang semakin liar melumat bibir mungil itu.

***

jieun dan uigyeom menghela nafas dan menyandarkan tubuh mereka ke sofa.

junho yang sedari tadi menunggu akhirnya angkat bicara.

"apa kalian tidak bisa menemaninya kemanapun dia pergi? dia masih terlalu dini untuk di biarkan sendiri " kata junho tajam

"ya... ini memang salahku membiarkannya sendiri, tapi aku sendiri tidak tahu kenapa dia sampai seperti ini" kata jieun geram dengan kecerobohannya sendiri.

SENORITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang