Galdira [SEASON 2]

Chapter 7 | Luka Lama

Now Playing : Tami Aulia - Aku Masih Seperti yang Dulu

HAPPY READING

Terlalu banyak kecewa
Terlalu sering di sakiti berkali-kali
Hingga saat cerita ini kembali terjadi, aku bisa dengan mudahnya tersenyum.

★★★

Dira bangun dari tidurnya dengan keadaan berantakan setelah semalam menangis, matanya masih sembab karena semalam, ia harus tetap beraktivitas walau hatinya terasa kacau.

Dira membereskan kasurnya lalu mandi, semalam ia sangat kalut, sangat sedih bahkan Dira tidak sempat membereskan baju-baju yang ada di koper. Keadaannya benar-benar kacau semalam, melihatnya bersama gadis lain membuatnya sangat terpukul. Ini semua di luar dugaan Dira, ia pikir semua akan baik-baik saja tapi kenyataannya itu tidak sesuai harapannya.

Dira keluar dari apartemen setelah membereskan barang-barangnya, banyak hal yang harus di beli Dira hari ini.

Dira masuk ke dalam supermarket. Memilih mana barang-barang yang di perlukannya untuk di hari yang akan datang nanti.

Dira melihat-lihat harga dan kualitas barang yang akan di belinya tiba-tiba tangannya bersentuhan dengan tangan lain membuat Dira terkejut.

"Maaf." Dira menoleh ke sampingnya.

Dia,

Gadis itu ada di hadapan Dira.

Dira membalikkan badannya hendak pergi ke tempat lain tapi tiba-tiba dia menahan Dira.

"Tunggu," tahannya membuat Dira berhenti.

Dira menghela napasnya pelan, melihat Grace membuatnya teringat kembali dengan kejadian semalam, yang membuatnya terus menangis sampai tertidur.

Dira membalikkan badannya.

"Kamu Dira, kan?" tanya Grace.

Dira diam, melihat gadis itu.

Dira kemudian mengangguk, "Ada apa?" tanya Dira sopan.

"Kamu teman Rigel, kan?"

Lagi-lagi Rigel, mendengar namanya sudah membuat Dira sesak, "Iya."

"Kenalin nama aku Grace." Grace mengangkat tangannya untuk bersalaman dengan Dira.

"Kenalannya lain kali aja, ya? Sorry," saat Dira hendak berbalik tiba-tiba seseorang mendekati Grace, merangkul gadis itu.

Lagi-lagi adegan yang sama.

"Kamu ngobrol sama siapa?" tanya Rigel dan Grace melirik Dira.

Dira melihat Rigel, wajah itu terlihat biasa-biasa saja, tatapan yang berbeda darinya.