Galdira [SEASON 2]

Chapter 30 | Kita Tidak Lagi Sama

Now Playing : Ailee - Just Look For You

Zelvin cowok penyabar

HAPPY READING

Aku telah selesai. Sudah usai segala usahaku untuk mendapatkan mu kembali. Sudah tak mungkin aku bertahan lagi, sudah habis semua waktu, sudah habis semua peluh untuk mengejarmu.

Terima kasih sudah mendewasakan lewat luka, bahagiamu sekarang sudah bukan urusanku lagi, dan melepaskanmu adalah sebenar-benarnya lega.

Have a nice day...
Semoga kalian suka dengan cerita Galdira.

★★★

“Rigel.” Dira terkejut karena bertemu dengan Rigel di kamar Rexel.

Wajah Dira jadi gugup setengah mati saat ini, “Sorry, kayaknya salah masuk kamar.” Dira berbalik tapi Rigel lebih dulu mengatakan sesuatu padanya.

“Lo nggak salah kamar.”

Dira diam di tempatnya dan mengernyitkan dahinya heran.

“Tapi, Rexel bilang...”

“Gue yang minta.”

Dira diam dan terkejut, “Mmm...sebaiknya gue keluar sebelum Grace lihat.”

“Dia gak bakalan tahu.”

“Tapi ini acara kalian. Sebaiknya aku keluar dari sini." Saat Dira akan pergi Rigel langsung menarik tangan Dira lalu memeluknya. Dira terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Rigel, Dira mencoba melepaskan pelukan Rigel, tapi Rigel mengatakan sesuatu padanya.

“Sebentar aja, Ra.”

Dira terdiam karena perkataan Rigel barusan.

Dira dengan kasar langsung melepaskan pelukan Rigel, ada rasa kesal dalam hatinya ketika Rigel memeluknya seperti tadi, apa maksud dan tujuan Rigel seperti itu? Apa dia sedang mabuk? Tidak, kali ini Dira tidak akan diam saja, sudah cukup perlakuan kasar Rigel padanya.

“Kenapa?” tanya Dira heran sekaligus kesal.

“Ra.”

“Setelah apa yang di lakukan lo sama gue, lo tiba-tiba kayak gini?” Dira tersenyum miris. “Lo sadar gak sih? Semuanya udah terlalu menyakitkan bagi gue. Lo tahu? Dengan lo kayak gini bisa ngancurin perasaannya Grace, apalagi sekarang lo bakalan tunangan. Belum cukup sama semuanya? Apa lagi? Lo pernah bilang kan 'kita udah selesai' apa artinya semua itu?”

“Ra, nggak ada maksud apapun. Gue cuma pengen peluk lo untuk yang terakhir.”

“Tapi nggak gini caranya.” air mata Dira tiba-tiba menetes. “Kenapa saat gue udah mulai nggak peduli lo malah datang kembali? Kenapa lo buat gue kesel? Kenapa lo buat gue jatuh berkali-kali di tempat yang sama?”