Galdira [SEASON 2]

Chapter 10 |Sebuah Kebetulan Atau Takdir?

Now Playing : Andri Guitara feat Dinesia - Ku Rindu Dirimu

Makin hari makin cantik (Grace) :)

HAPPY READING

Entah ini hanya kebetulan atau takdir, tapi Tuhan mungkin sudah merencanakan kalau kita akan bertemu kembali.

★★★

Dira duduk di sofa yang ada di ruangan itu, Dira masih diam ketika melihatnya kembali, apalagi ia kembali bertemu dengannya disini. Dira benar-benar terkejut dengan itu.

Rigel sekarang bekerja di perusahaan ini?

Itu sebuah perubahan yang sangat bagus. Tapi Dira juga tidak menyukai perubahan Rigel lainnya.

“Jadi ada apa kalian datang ke perusahaan ini?” tanya Rigel.

Zelvin melirik ke arah Dira, Dira menundukkan kepalanya, mungkin ia benar-benar terkejut dengan keberadaan Rigel di perusahaan ini.

“Tujuan kami datang kesini untuk penelitian di perusahaan ini.” Zelvin membuka suaranya.

“Penelitian apa?”

“Kita mahasiswa dari LA, saya Zelvin dan ini Dira. Sebelumnya saya ingin meminta izin untuk melakukan penelitian di perusahaan ini tujuannya untuk memenuhi tugas sekolah kami. Apa boleh?” tanya Zelvin yang mencoba bersikap profesional dan tidak menyangkut pautkannya dengan masalah pribadi, Zelvin memang tahu Dira sedang ada masalah dengan Rigel, tapi bukan berarti Dira harus tetap diam di tempatnya, ia tidak mau melihat Dira terus merasa sendiri dalam keramaian, ia ingin membuat Dira kembali membuka hatinya kembali, meskipun hati Dira bukan untuknya.

Rigel berdiri dan berjalan menuju ke meja miliknya untuk mengambil sesuatu.

“Ra, jangan pergi. Bersikaplah profesional, walau hati lo lagi gak karuan,” bisik Zelvin.

Dira melihat ke arah Zelvin.

Zelvin memang benar, ia tidak boleh egois, ia harus memikirkan tujuannya datang kesini yaitu untuk tugas sekolahnya, jika bukan karena tugas, Dira tidak mau datang ke perusahaan ini.

Rigel memberikan sebuah kertas, “Kalian baca dulu baik-baik. Berapa lama kalian penelitian?” tanya Rigel yang tampaknya biasa saja dengan keberadaan Dira.

“Dua bulan.”

“Kalian baca baik-baik isi kertas itu, lalu tanda tangani,” tutur Rigel.