Lima

91 13 1
                                    


Pulang sekolah..

Shei berjalan dengan santai tak lupa dengan earphone di kedua telinganya.

"Hei" seseorang teriak dari arah samping

Shei menghela nafasnya, pada saat laki-laki itu menghampiri shei.

"Pulang bareng gue yuk." ajak noval dengan senyum yang merekah.

Shei tidak menjawab ia melanjutkan kan langkahnya.

"Eh..eh tunggu dong shei, gue kan niat nya baik sama lo. Gue mau ngajak lo balik bareng aja gak lebih"

"Tapi.gue.gak.mau." ucap shei dengan menekan nya satu-satu perkata itu.

"Tapi gue mau lo balik bareng sama gue." noval mencoba mentapa mata shei walaupun takut tapi noval menahan nya.

"Ko lo maksa sih" bentak shei

Para siswa dan siswi memperhatikan perdebatan mereka berdua.
"Emang,gue maksa sama lo"

"Ayok, pokonyah lo harus pulang bareng sama gue." ucap noval lalu menggandeng tangan shei.

Shei melepaskan pergelangan tangan nya yang di pegang oleh noval dengan paksa.
"Lo apa-apaan sih hah."bentak shei dengan dingin

Cengkraman tangan itu terlepas.
"Denger ya lo gak seharusnya maksa orang yang gak mau balik sama lo, lo pikir lo siapa hah? Lo bukan siapa-siapa gue dan gue juga gak kenal sama lo." ucapan shei terdengar tidak santai nafas nya memburu dan matanya memerah menyiratkan kebencian.

"Tapi shei gue cuman ngajak lo balik bareng apa susahnya sih." noval pun tanpa sadar menaikan nada suaranya.

Noval mencoba menyekal pergelangan tangan shei kembali tapi dengan cepat shei menepisnya dengan kasar sampe noval terjatuh di tanah.
Seluruh siswa dan siswi melihatnya dengan tatapan berbeda-beda. Ada yang merasa benci dan ada juga yang merasa kasihan karna sang famous di sekolah ini terhina oleh satu perempuan.

Noval menatap shei dengan marah, dia tidak terima kalo harga dirinya diinjak oleh satu perempuan.
Shei pergi meninggalkan noval dengan amarah yang mengebu.

Sepergian nya shei noval bangkit dan menyambar tasnya dengan kasar lalu pergi.

Shei tidak lah pulang dia mampir ke warung di depan sekolah nya untuk sekedar isi perut.
Tiba-tiba terdengar suara gaduh dari arah gerbang sekolah.
"Woy kalo bawa motor tuh hati-hati" teriak seorang siswa

Laki-laki dengan membawa motor ninjanya itu tidak memperdulikan omongan orang-orang.
Tepat di dekat warung tempat shei makan laki-laki tersebut terjatuh mengakibatkan kakinya berdarah.

"Woy..woy..bantuin ada orang jatuh."

Semua yang ada di warung langsung menghampiri siapa yang terjatuh barusan. Seluruh siswa terkejut ternyata noval lah yang terjatuh.
Sebagian siswa membantu noval dan motor nya.
"Lo gapapa kan val?."

"Gak. Cuman kaki gue aja sepertinya terkilir."

"Terus gimana lo bawa motor nya"

Shei menghampiri kedua orang yang tengah berbincang itu.
"Biar gue aja" tiga kata yang membuat semua orang cengo.

Shei menaikam alisnya.
"Sini helm lo" ucap shei dengan datar

"Udah lo semua bubar" titah shei tegas.

Lalu shei pun menaiki motor besar itu dengan noval di belakang nya.

****

Sesampainya shei dan noval di rumahnya. Tak lama satpam rumah noval membukakan gerbangnya.

"Eh den noval kenapa ini?" tanya pak asep

"Gak papa pak ini tadi noval jatoh"

"Pak bantu dia, saya pamit"pesan shei dengan datar

Setelah berpesan shei lalu pergi dari kalangan rumah noval, noval sempat menahan shei terlebih dahulu tapi shei malah melenggang pergi begitu saja.

"Makasih" ucap noval pelan

Ketika shei sudah mengantarkan noval, shei tak langsung pulang melainkan pergi ke sekolahnya yang dulu. Ternyata sekolah shei satu arah dengan rumahnya noval.
Shei terus berjalan rumah demi rumah telah shei lalui.

"Masih sama gak ada yang berubah" gumannya

Tak lama shei sampailah di depan sekolahnya yang dulu.
shei masuk kedalam, gerbang tidak di kunci berarti masih ada siswa disini.
"Hah,,baru dua hari aja gue pindah sekolah tapi gue udah kangen aja sama sekolah ini." guman shei dengan senyum tipis.

"Kak sheila ya?." seseorang datang menghampiri shei membuat shei kaget.
Shei menatap wanita itu yang seperti nya shei mengenalnya juga.

Ah shei ingat dia adalah anggota dari satu organisasi yang pernah shei masuki.

Shei mengangguk.
"Gimana kabarnya kak? Katanya ka shei pindah sekolah ya?." tanya adik kelas nya itu yang bernemtag risa.

"Baik." jawab shei singkat

"Yang lain pada kemana?" tanya shei datar

Walapun shei orang nya sangat dingin tapi shei juga orang nya baik dan hangat, apalagi sama orang yang udah deket sama dirinya.

"Ada kak mereka lagi kumpulan, kk mau kesana biar aku antar" tawarnya

"Ah tidak usah" jawab nya

"Oh gitu, yaudah aku pamit dulu ya kak soalnya mau beli spidol" ucapnya tersenyum.

Shei mengangguk.
Selepas risa pergi dia berjalan di koridor sekolah nya tampak berbagai organisasi dan eskul sedang berkumpul dan berlatih.

"Hai shei" sapa laki-laki dari arah depan yang tak lain adalah kaka senior nya.

"Hm"

"Gimana kabar lo shei?." tanya lukman.

"Gak baik-baik." jawab shei sekena nya.

"Ah lo mah shei suka bercanda."

Shei memutar bola matanya malas.
"Lo mau ikut kumpulan?." tanyanya.

"Boleh?"

"Ayok." ajak lukman lalu mereka berjalan bersampingan menuju ruangan tempat organisani pecinta alam berkumpul.

Tok..tok..tok..
"Masuk" suara dari dalam mengintruksikan.

"Assalamualaikum,, kang, teh ijin masuk." ucap lukman dengan tegas.

"Masuk." jawabnya seluruh anggota.
Lukman pun masuk dengan langkah tegap nya, tak lupa dengan senyum manisnya.

Shei?dia masih diam di luar ruangan.
"Man di luar siapa? Kok gue liat kaya ada orang?." tanya iyan.

"Oh dia mantan anggota kita dulu." jawabnya enteng

"Siapa?." tanya nya

Semua anggota penasaran dengan orang yang di bawa oleh lukman.
"Hei! Ayo masuk" suruh lukman

Semua yang ada diruangan itu terkejut dengan siapa yang datang hari ini.

"Sheila...kak sheila." ucap nya terkejut

Shei berbalik lalu berjalan dengan santainya. Saat ini shei tidak memakai rok berubung di sekolah nya memakai baju pramuka jadi shei memakai celana pdl coklat. Jadi kalian jangan heran ya kalo shei bisa bawa motor besar nya noval, karna shei memakai celana.

❄❄❄❄

Attala [E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang