Malam telah tiba, shei terdiam di kamarnya di barengi dengan hujan turun. Hujan mengingatkan kembali kepada saat-saat berkumpul dengan kedua orang tuanya dan kakanya.
Flash back On
Duar..
Duar..
"Bunda" jerit sena dan shei.
Dewi langsung memeluknya dengan hangat.
"Udah gakpapa jangan takut, kan ada bunda di sini" ucapnya menenangkan."Ayah kapan pulang?" tanya sena.
"Mungkin sebentar lagi kalian tenang aja ya"
Tiba-tiba dari arah pintu terdengar suara pintu terbuka dan itu membuat kedua anak berumur 10 dan 7 tahun itu ketakutan.
"Bunda i..iitt..uu sia..apa?" tannya shei dengan suara khas anak kecil."Bukan apa-apa,udah kalian jangan takut, kalian berdoa aja ya" kedua anak perempuan itu mengangguk polos.
Terdengar lagi suara pintu namun itu suara nya terdengar pintu tertutup. Ketika suara itu muncul tiba-tiba lampu padam. Reflexs kedua anak dan bunda nya itu menjerit. Ketiga perempuan yang sedang duduk di ruang tamu itu memejamkan matanya rapat-rapat.
"Shena, shei kalian ambil bantal sofa satu-satu ya"
"Bbuu..att ap..ppa.a?" tanya sena.
"Buat jaga-jaga aja" jawabnya.
Akhirnya mereka berdua menuruti perkataan dari bundanya. Di ambilnya bntal sofa itu dan di peluknya dengan erat.
Tak lama lampu kembali menyala di barengi dengan suara dari arah belakang.
"Bun kok kaya ada orang ya di belakang kita" bisik sena."Kalo gitu kita siap-siap ya, hitungan ke tiga kita balik badan terus gebukin pake bantal tapi jangan buka mata ya"
Sena dan shei mengangguk paham."1..2..3"
"Yaaa kamu siapa hah? Rasain nih.."
" huhh rasainn nih"
Bukk..
Bukkk."Awwww aduudud ampun-ampun" ucap seseorang.
"Bun kok kaya ada yang ngomong ya"
"Udah ka pukulin lgi aja"
"Yaaaaa rasainnn tuh"
"Ampun, aduh bun ini ayah"
"Bohong" jawab ketiganya.
"Beneran ini ayah,"
Dewi dan kedua anaknya menghentikam aksinya lalu mereka perlahan membuka matanya, ketika matanya sudah terbuka dengan sempurna matanya terbelalak saat melihat siapa orang yang sedang mereka pukuli.
"Ayahh" teriak serempak."Aduhh mas maafin aku, kamu sih pake segala ngagetin kita, kirain bunda kan ayah setan" ucapnya dengan terkekeh.
"Sakit banget ini pantat ayah"
"Ya yah kita minta maaf dong" ucap sena merasa bersalah. Namun bayu malah makin merajuk.
"Kita minta maaf, janji gk bakal kaya tadi lgi" tambah shei dengan di angkat kedua jari nya yang berbentuk v itu.
"Ayah marah" kekeuhnya.
Sena dan shei saling lirik dan tersenyum misterius. Lalu mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Attala [E N D]
Novela Juvenil[E N D] Awal cerita [ 14/10/2019] Selesai cerita [25/12/2019] Impian ku adalah impian mu - noval Hidup ku hidup mu -sheila #mari mampir jangan lupa tinggalkan voment nya ya. Karna satu vot dari kalian akan berharga bagi saya:)