Hari ini adalah hari keberangkatannya eza ke luar negeri. Tepat pukul 09:00 eza serta ibunya dan shei telah sampai di bandara terkenal kota jakarta. Waktu penerbagan eza tepat pukul 09.20 jadi, eza dan ibunya hrus menunggu 20 menit lagi. Shei terlihat sangat sedih dengan eza yang akan pergi ke luar negeri.Eza tersenyum. "Udah, lo jangan cengeng deh nanti cantiknya ilang loh"
"Siapa juga yang cengeng?"
"Alah itu mata sampe sembab gitu, jangan-jangan semalem lo nangisin gue ya?ngaku?" tanyanya dengan terkekeh.
Ibu eza juga tertawa melihat kedekatan eza dan shei.
"Beneran nak shei apa yang eza bilang?" tanya Ibu eza.Di jawab dengan gelengan kilat.
"Kilat banget lo ngegeleng nya" tawa eza dan ibunya pecah, melihat tingkah shei yng menurutnta lucu.Sejak shei berteman dengan eza, banyak sekali yang berubah dalam dirinya. Mulai dari sikap dingin nya, irit ngomong nya, bahkan dalam hal bicara pun shei sudah berubah. Bukan berubah 'dari yang baik menjadi jahat' tapi shei berubah menjadi sosok shei yang dulu. Menjadi sosok shei kecil yang selalu riang, yang selalu bahagia dan tak mengenal kata masalah. Bukan juga kedekatan noval tidak bisa ngerubah shei. Justru karna noval shei mulai berubah hanya saja waktu yang telah di tekadkan telah berhenti bagaikan jam dinding yang kehabisan batre. Dan itu harus segera di perbaiki, noval pun sangat bersemangat untuk memperbaikinya.
"Gimana lo sama noval?" tanya eza.
Shei mengangkat bahunya acuh.
"Acuh banget lo jawabnya.""Ya terus gimana lagi? Emang segini adanya." jawabny cuek.
Eza paham mungkin shei masih butuh waktu untuk menerima noval kembali. Dan eza juga tahu jika di dalam lubuk hatinya shei masih menyimpan rasa untuk noval.
❄❄❄❄
"Duh apa bener ya kata fandia kalo shei ikut sama si eza?" noval bermonolog, dari kemarin noval gak bisa tenang karna kepikiran sama omongan fandia kemarin sore.
"Ahh gak mungkin, gak mungkin kalo shei sama dia. Tapi kalo bener gimana?". Noval menggeleng lalu mengangguk. Rasa cemas melanda dalam dirinya.
"Emm, mending gue pergi ke bandara sebelum shei terbang, gue gak mau kalo gue nyia-nyiain kesempatan ini."
Tanpa menunggu lama lagi, noval mengambil jaket hitamnya lalu menyambar kunci motor yang ada di nakas meja belajarya. Sengaja noval tidak memakai mobil karna, waktu yang sempit dan supaya tidak kena macet.
❄❄❄❄
Noval telah sampai di bandara ternama di kota jakarta. Tanpa menunggu lama lagi noval memarkirkan motornya lalu bergegas menuju pintu masuk bandara. Rasa gelisah telah melanda dalam dirinya. Pikiran nya terus di hantui dengan kepergiam shei. Apakah shei sudah lupa kepadanya? Atau kah shei sudah terbang dan meninggal noval?. Noval sangat takut jika itu benar--benar terjadi, apa yang akan terjadi pada noval jika shei benar-benar pergi dari hidupnya di tambah lagi dengan noval belum sama sekali meminta maaf kepada shei.
"Semoga saja kamu belum terbang shei"
Kaki jenjang nya terus ia langkahkan matanya ia celingukan kesana kemari namun sosok yang di cari nya tidak ada. Apakah benar shei sudah pergi?. Noval mengerang frustasi di jambak rambut nya dengan kasar. Air matanya sudah hampir turun, rasa menyesal telah hadir dalam dirinya.
"Aaaa" teriak noval. Seluruh penumpang mengalihkan pandangan nya kepada noval.
"Kenapa kamu pergi tanpa aku shei, aku minta maaf sama kamu. Aku menyesal tidak seharusnya aku mengabaikan mu shei. Aku minta maaf" lutut noval serasa sudah tidak berdaya lagi. Noval tertunduk lemas. Air matanya telah mengalir membasahi pipi putih nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Attala [E N D]
Teen Fiction[E N D] Awal cerita [ 14/10/2019] Selesai cerita [25/12/2019] Impian ku adalah impian mu - noval Hidup ku hidup mu -sheila #mari mampir jangan lupa tinggalkan voment nya ya. Karna satu vot dari kalian akan berharga bagi saya:)