Attala [E N D]

E N D

"Udah sih mesra-mesraan nya disini banyak yang jomblo nih" sindir rendra.

"Sirik aja lo" tembal noval.

Mereka berdua pun berpelukan layaknya tidak ada masalah. Para sahabat nya bertepuk ricuh rasa bahagia ada dalam diri masing-masing. Tak hanya noval dan shei namun rasa bahagia telah hadir di diri sepasang sejoli 'Risti dan zero'. Dua sejoli ini berpegangan tangan dan saling melempar senyum kebahagian nya.

"Mesra-mesraan terus"

"Yang jomblo bisa apa"

"Cuman bisa diem dan diem" sindiran dari ketiga sahabat nya itu terus saja mengganggu kemesraan empat sejoli itu.

Tiba-tiba. "Eh hari ini gue juga gak jomblo deng" ucap rendra.

Semua para sahabat nya terkejut. "Beneran?"

"Siapa cewe lo?"

"Apa dia cantik? Putih?" pertanyaan bertubi-tubi datang kepada rendra

"Ada yang mau juga ya sama lo ren" ucap shei.

"Jahat banget lo shei. Ya jelas ada lah secara kan gue ini cowo tertamvan" ucap nya dengan percaya diri.

"Udah-udah. Siapa cewe yang lo maksud?" tanya uzi penasaran.

Rendra tersenyum malu-malu. "Iss geli gue liat lo senyum malu-malu kaya gitu" ucap noval.

"Sialan lo"

"Udah deh buruan kasih tahu kita"

Rendra menunjuk amanda dengan dagunya. "Siapa sih" geram risti.

"Amanda maksud lo?" tanya shei memastikan

Rendra mengangguk. "Yang bener lo ren" ucap para sahabat nya dengan serentak.

Amanda menunjuk dirinya sendiri. "Gue?"

"Iya"

Rendra mendekati amanda lalu di genggam nya tangan mungil itu. "Man sejak pertama kali gue ketemu sama lo. Gue ngerasa ada getaran dalam diri gue, gue gak tahu apa arti getaran itu yang pasti kalau lo ada di dekat gue. Gue ngerasa nyaman gitu sama lo. Walaupun sikap lo agak petakilan, tapi itu gak masalah justru, karna sikap lo yang petakilan itu membuat lo menjadi unik di mata gue"

"Langsung ke intinya aja kalu ren"

"Sabar-sabar"

Rendra menarik nafasnya panjang lalu di hembuskan nya dengan perlahan. "Apa lo mau jadi pacar gue? Dan mengisi hari-hari gue dengan hari lo?"

Amanda menutup mulutnya. Amanda tidak percaya jika rendra akan menyatakan perasaan nya kepadanya.

Rasa haru dapat di rasakan oleh para sahabat nya yang lain.

"Iya" jawab amanda.

"Iya apa?"

"Iya gue mau jadi pacar lo" jelasnya

Rendra tersenyum. Lalu di peluk nya tubuh mungil amanda ini. "Gue sayang sama lo"

Rendra bisa merasakan jika amanda membalas perkataan dengan anggukan. Para sahabat nya ikut bersorak ria.