dua🍂

1.3K 201 41
                                    

“ㅡmaafin Ayah ya, nak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ㅡmaafin Ayah ya, nak...”

Heejin tersenyum samar meski Ayahnya diujung sana tak dapat melihatnya. “Ayah nggak salah kok.”

Kamu di Surabaya?”

“Hmm. Bunda udah daftarin aku di sekolah yang baru. Besok udah mulai masuk!”

Terdengar helaan nafas berat di seberang. Baik-baik disana ya? Kalo ada apa-apa hubungin Ayah!”

“Ya, Yah. Udah malem, Ayah istirahat deh hehe...”

“Ya. Malem, sayang.”

“Malem, Yah...”

Langit Surabaya kali ini begitu cerah. Bintang saja nampak saling bersaing menujukkan kilau kelap-kelipnya. Heejin menatap foto Ayahnya yang terpampang di layar ponselnya. Do'anya malam ini semoga Ayahnya selalu berada dalam keadaan sehat.

“Stela, ngapain disitu? Ayo turun!”

Cewek itu duduk diatas atap. Mentang-mentang besi pembatas dengan atap jaraknya berdekatan dan terhimpit tembok, cewek itu dengan seenaknya duduk disana.
“Bintangnya cantik sih, Bunda. Kaya Bunda hehe...” rayunya.

Irene menggoyangkan telunjuknya, “Nggak mempan!” balasnya lantas mengarahkan kedua tangannya keatas seolah siap menangkap Heejin yang sudah bersiap untuk turun.

“Ih Bunda!”

“Dicariin taunya nangkring disitu, digigitin nyamuk tau rasa!” omel Irene begitu anak gadisnya sudah berada dalam rangkulannya.

Mereka berjalan masuk dengan Irene yang mengantar Heejin masuk kedalam kamar.

“Bun?”

“Hmm?”

“Gimana besok? Aku kan nggak bisa bahasa Jawa, Bun?”

Irene terkekeh. “Ya kan masih bisa pake bahasa Indonesia, sayang! Kamu sekolah di Surabaya berasa sekolah di Uranus ya pake segala bingung soal bahasa!”

“Takut diejekin, kan biasanya gitu...”

“Ada-ada aja! Istirahat gih, besok sekolah!”

Mau sampai sebesar apapun puterinya, Irene akan tetap memperlakukannya selayaknya gadis kecil yang masih polos. Bahkan wanita itu juga membantu Heejin memakaikan selimutnya.

Ini kehidupan nyata author, 24 tahun kalau tidur masih sering dipakein selimut sama Ibu :'))

𝘽𝙪𝙠𝙖𝙣 𝘾𝙞𝙣𝙩𝙖 𝘽𝙞𝙖𝙨𝙖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang