satu lima🍂

882 141 13
                                    

🎵Bye - Taeyeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎵Bye - Taeyeon

Dalam realita kita diperkenalkan pada pertemuan, pun dengan perpisahan. Temu yang selalu dominan dengan bahagia membuncah, pun dengan pisah yang ditandai oleh pilu menyesakkannya.

Tubuh mungil itu ambruk menghantam lantai, dua pasang lutut itu telah bersinggungan dengan pualam yang terasa dingin. Sedingin wujud tanpa nyawa yang terbaring kaku ditengah-tengah lantunan ayat-ayat suci yang disuarakan beberapa pelayat.

“AYAH!!! HUHUHU!!!”

Padahal rasa-rasanya baru kemarin bersenda gurau, saling bertukar kabar namun mengapa secepat ini utusan Tuhan mengambilnya paksa?

Direngkuhnya tubuh puteri semata wayangnya itu, Irene tak percaya. Benar-benar seperti mimpi. Yang disana... Apa benar yang disana mantan suaminya?

Seluas ruangan itu hanya disesaki oleh suara tangis yang memecah nurani. Agaknya skenario yang Tuhan buat seperti kurang meyakinkan.

“Ayah, hiks... Ayah... Huhuhu...”

Dalam rengkuhannya yang tak begitu dalam, Irene hanya mendengar panggilan itu. Heejin tak memiliki daya untuk berucap terlalu banyak.

Disisi pojok dekat jendela, duduk dan menangislah sang isteri sah. Wanita tiga anak itu sudah lemas, bersandar pada dinding menatap raga kosong tanpa nyawa didepannya.

Baekhyun telah berpulang.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Semasa awal bertandang di rumah Surabaya, si sulung Saptahadi telah berkisah. Bagaimana maut bisa merebut paksa sosok Ayahnyaㅡjuga Ayah Heejin. Sebuah kemalangan di jalan. Mobil Baekhyun dihantam truk dari arah berlawanan saat pulang dari bekerja. Yang diduga Baekhyun telah menyerahkan diri sepenuhnya pada utusan Tuhan ketika dalam perjalanan ke rumah sakit.

Gulita telah menyambut. Titik-titik cahaya telah memenuhi hamparan hitam pekat di atas sana. Heejin jadi ingat percakapannya dengan mendiang Ayahnya ketika dia memutuskan untuk pergi dari rumah, datang pada Bundanya karena tak betah tinggal seatap dengan saudara-saudara tirinya.

Dibawah naungan bintang dan langit malam, cewek itu sedikit bercurah pasal ketidaknyamanannya pada sang Ayahㅡyang kini telah tiada. Karena terus-menerus diganggu dan dijahili anak-anak dari sang Mama tiri.

“Ayah, kenapa Ayah pergi? Nggak ada yang bisa Stela panggil Ayah lagi... Hiks...”

Tuntas jasad Baekhyun dikebumikan, cewek itu menghilang. Menyendiri di balkon kamar yang dulunya dia huniㅡbekas kamarㅡyang sampai kini masih kosong. Duduk memeluk lutut dengan banjir airmata.

Sedang diluar, Irene menatap pintu kayu itu sedikit cemas. Heejin menolak untuk membukakan pintu meski tulang-tulang jarinya mengetuk penutup kayu itu hingga membiru. Dari semalam pun menolak makan jua.

𝘽𝙪𝙠𝙖𝙣 𝘾𝙞𝙣𝙩𝙖 𝘽𝙞𝙖𝙨𝙖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang