Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sore ini Sehun bisa pulang lebih awal. Pukul lima sore bahkan sudah sibuk berkutat dengan peralatan dapur. Jisoo yang baru selesai mandi sore pun turut membantu. Oh ya wanita 36 tahun itu adalah seorang dokter dimana sedang ditugaskan di Surabaya untuk melakukan penyuluhan dan aksi peduli berupa pemeriksaan gratis pada masyarakat menengah kebawah, tidak lama mungkin tidak juga sampai seminggu. Selama ini Jisoo tinggal di kota apel bersama sang suami yang asli orang sana.
“Mas, ini kurang garem sopnya! Ntar kalo dingin nggak ada rasanya!” Jisoo mencicipi sedikit sop yang hampir matang itu.
Sehun yang sibuk meladeni ikan pun menoleh lantas bersuara, “Ya udah tambahinㅡadoh!” pekiknya ketika minyak panas hampir mengenai tangannya.
Melihat sang Kakak, Jisoo jadi ingin tertawa. Bagaimana tidak, Sehun menggoreng ikan sudah seperti mau pergi perang saja. Pakai tutup panci dijadikan tameng.
“Nggak usah ketawa kamu! Ini kamu kalo nggak dateng juga Mas nggak bakal goreng-goreng beginianㅡaduh sshh!”
“Hahaha sini-sini sama aku aja!” seru Jisoo merebut spatula dari tangan Sehun. “Duh, kasihan Al ini pasti dikasih makan yang instan-instan...”
“Sok tau!”
“ASSALAMUALAIKUM!!!”
“Wa'alaikumsalam, eh gantengnya Tante udah pulang!” Jisoo menyahuti salam dengan antusias ketika menengok dan mendapati Hyunjin yang baru masuk menggendong ransel dipundak.