“Sampai disini materi untuk hari ini, kita bertemu lagi hari Senin!”
Pamitnya guru mata pelajaran Matematika itu pertanda telah tiba waktu untuk pergantian jam pelajaran. Kelas yang semula tegang perlahan mulai agak sedikit bising.
Heejin menyimpan buku tulisnya didalam tas, tidak memiliki buku paket sendiri benar-benar tidak enak. Di koperasi pun stok buku paketnya sedang kosong, terpaksa cewek itu akan mencari di toko buku diluar saja.
“Nakyung!”
Cewek berwajah kecil yang duduk diseberang mejanya menoleh, alisnya terangkat merespon panggilan Heejin.
“Eum boleh minta tolong?” tanya Heejin sedikit ragu.
“Apa?”
“Ntar ada waktu nggak? Mau minta temenin nyari buku paket hehe...”
“Wah kalo ntar nggak bisa, Hee. Ada ekskul! Tuh, ajak aja sih dower!” tunjuk Nakyung pada oknum penghuni bangku sebelah Heejin menggunakan dagunya.
Heejin melirik mengikuti arah pandang Nakyung, ia memasang senyum yang dipaksakan. Kemudian kepalanya menggeleng pelan.
Percakapan antara mereka menarik perhatian cewek yang duduk sebangku dengan Nakyung, Seoyeon. Cewek itu lantas berseru.
“Wer, lo tuh gimana sih? Jadi chairmate nggak perhatian banget!” serunya yang membuat sebagian besar teman-temannya yang duduk didekat mereka menoleh.Merasa terpanggil, Hyunjin yang tengah menusuk-nusuk penghapus karetnya menggunakan ujung pulpen pun menoleh. “Apasih?” tanyanya padahal sedari tadi sudah mendengarkan konversasi antara Heejin dan Nakyung mengenai buku paket.
“Anterin Heejin nyari buku paket!”, jawab Nakyung yang syarat akan perintah.
Dibangkunya Heejin mendesah pelan. Tidak berniat berbicara lagi.
Hyunjin melirik kearah Heejin yang mengeluarkan buku tulis untuk materi pelajaran selanjutnya. Heejin diam saja bahkan tidak ada niatan untuk meminta bantuannya, membuatnya mengangkat sebelah alisnya. Ya yah? Kenapa Heejin seperti enggan berbicara dengannya? Seperti malas, padahal intensitas mereka berbicara pun jarang. Apa ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman?
Mengobrol pun hanya sebatas menjawab, ya, nggak, nggak tau, udah, belum. Sesingkat itu. Hanya pada percakapan via chat kemarin yang balasannya agak panjang. Jika bertatap muka langsung seperti ini Heejin lebih banyak diam.
Hyunjin punya salah ya?
“Siang, anak-anak!”
Seluruh siswa kini berpusat pada sumber suara yang berasal dari depan pintu. Disana berdiri guru BK dengan selembar kertas ditangannya.
“Hari ini Bu Eunji berhalangan masuk, jadi ada tugas buat kalian! Ketua kelasnya mana?”Seorang cowok yang duduk di baris kedua dari meja guru itu berdiri.
“Ini tugasnya!” ujar guru itu menyerahkan selembar kertas itu pada sang ketua kelas XI MIPA 2, Jinyoung Devandra. “Dikumpulkan hari ini ya? Nanti ditaruh di mejanya Bu Eunji aja. Selama nggak ada guru jangan berisik, ya? Kelas sebelah kayaknya lagi ulangan!”
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘽𝙪𝙠𝙖𝙣 𝘾𝙞𝙣𝙩𝙖 𝘽𝙞𝙖𝙨𝙖
Fiksi UmumTentang sepasang dewasa, tentang sepasang remaja, tentang cinta mereka. Yang muda mengasihi sesamanya pun yang dewasa. Lantas diakhir cerita siapa yang memenangkan cinta? Sang dewasa atau si remaja? 🍂hunrene feat. jinverse 🍂lokal / bahasa ©aini...