satu dua🍂

826 161 54
                                    

Acara temu kangen itu berlangsung kurang lebih hampir 2 jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara temu kangen itu berlangsung kurang lebih hampir 2 jam. Banyak sekali bahan yang dijadikan topik obrolan guna menghabiskan waktu yang tidak sebentar itu. Dari mulai pembahasan seputar keluarga, karier dan pencapaian-pencapaian lainnya.

Ada juga oknum yang menggunakan acara reunian sebagai ajang saling pamerㅡsecara halus, tidak kurang. Banyak juga.

Di meja no 04, Sehun dan Irene berkumpul bersama teman-teman yang mereka kenal. Meja panjang itu dapat menampung kira-kira 10 orang. Berbicara, bersenda gurau kala salah seorang dari mereka melontarkan guyonan ala-ala orang dewasa.

“Tau gitu Om tadi ajak Hyunjin,” vokal Sehun melihat pemuda dengan wajah penuh freckles duduk disamping Jongin.

Yang pemuda itu tanggapi dengan senyuman yang luar biasa masam, Sehun terkekeh. Anak itu pasti tidak betah terjebak dalam situasi garing ala-ala orang tua begini.

“Dia tadinya nolak banget, begitu diancem uang jajannya bakal dikurangin langsung nggak bisa protes lagi,” tutur Ayahnya, siapa lagi kalau bukan Jongin.

Sedang pemuda itu kembali sibuk dengan ponselnya. Membuka grup chat guna membunuh jenuhnyaㅡya siapa tau teman-temannya sedang sibuk mengobrol disanaㅡtapi, dia baru ingat kalau sekarang satnight. Teman-temannya tidak mungkin sibuk di grup chat yang ada kencan dengan pacar masing-masing.

Felix yang malang.

“Jahat kamu, Jong!” timpal Irene.

“Hehe ya abis gimana lagi? Mommynya ada arisan sendiri sedang Mbaknya lagi nggak enak badan dirumah, ya daripada aku dateng sendiri?” sahut Jongin dengan entengnya tanpa mempedulikan lirikan tajam yang Felix layangkan padanya.

“Eh tapi, tunggu anak kamu tadi namanya siapa?” tanya Irene pada Sehun yang sedang meminum sisa es tehnya.

“Hyunjin.”

Kok namanya sama ya sama temennya Stela? Ehm mungkin Hyunjin yang lain...

“Kenapa, Rene?”

Irene menggeleng. “Nggak apa-apa.”

Sehun hanya menganggukkan kepalanya beberapa kali sebelum obrolan dengan topik lain kembali memenuhi meja mereka.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

“Kita ini sebenernya mau kemana?” tanya Heejin setengah berteriak disisi kiri telinga Hyunjin.

“Enaknya kemana?” balas Hyunjin sedikit menurunkan kecepatan motornya.

Bintang di langit Surabaya tumben banyak begini, jadi tidak ingin buru-buru pulang kan?

𝘽𝙪𝙠𝙖𝙣 𝘾𝙞𝙣𝙩𝙖 𝘽𝙞𝙖𝙨𝙖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang