"Hadirmu saja tak di hargai, tolong sadar diri , dia tak mungkin mencintai"
"Besar juga nyali lu" sahut seseorang dari belakang
Tak mungkin Lienna salah dengar tapi apa iya ada kakak kelas yang berbicara kepadanya?
"Selain gak tau diri ternyata lu budeg juga ya?"sahut sekali lagi seseorang dari belakang itu.
Lienna berbalik melihat siapa yang bisa berkata seperti itu apa dia mengenalnya? Atau telinganya ini mulai tak berfungsi dengan baik?
"Maaf kak, kakak bicara sama saya?"sahut Lienna dengan sangat polosnya
"Lu pikir gw ngomong sama tembok sekolah ini apa hah?"sahut seseorang itu dengan nada emosinya yang mulai meninggi.
"Maaf kak sekali lagi, terus kenapa kakak bicara kaya tadi ke saya?" sahut Lienna
"Sadar diri dong lu tuh jadi cewe gatel amat sii" sahutnya
"Dia tuh ga peduli sama lu, dia itu gak anggap lu ada disini, dan yang pasti dia ga cinta sama lu Lienna" sahut kembali.
Benar, memang benar kata perempuan itu tapi apapun juga tekad Lienna sangat kuat untuk mendapatkan hati seorang Alendra yang sudah sedari lama ia perjuangkan, jatuhnya untuk bangun dan bangunnya untuk memperjuangkan Alendra.
"Maaf kak saya sadar kok kalo dia gak anggap saya ada tapi disini saya berjuang untuk di anggap ada" sahut Lienna dengan raut wajah yang biasa saja tak menampakkan betapa sakitnya kata kata kakak kelas yang mengatakan bahwa dirinya tidak tau diri.
"Jauhin Ale, dia punya gw kenapa lu ga peka mulu" sahut kakak kelas itu
"Memangnya kakak siapa kak Ale sampai nyuru saya menjauh?"sahut Lienna
Jlebb. Kata kata itu sukses membuat Morena makin emosi, ya dia Morena Sabella seorang Primadona sekolah ini.
"Lu berurusan sama gw, liat aja balasan gw nanti" sahut Morena samb pergi meninggalkan Lienna.
Lienna berpikir apa yang salah dengan kata kata yang baru ia katakan, memang benar dia bukan siapa siapa Alendra karena yang Lienna tau Alendra hanya punya satu mantan di masa lalunya.
***
Bel istirahat berbunyi semua siswa memang senang dengan bunyi itu, bunyi yang slalu di tunggu apalagi untuk kelas Lienna yang sedang belajar Fisika, Lienna memang salah satu anak yang memiliki otak yang lumayan cerdas tetapi tetap saja dia tidak menyukai Fisika.
"Kantin ga lu "sahut Jeje
"Ayo deh lagian gw lagi pengen banget batagor nih"sahut Lienna sambil memegang perutnya sambil tersenyum.
Jevany dan Lienna berjalan menuju arah kantin tapi sesuatu yang aneh membuat semua orang di kantin itu terlihat sangat ramai.
"Je itu ada apa sih ko orang orang ngumpul kaya gitu" sahut Lienna dengan polosnya.
"Orang orang laper kali, yodahlah kita makan aja dari pada ngurusin gituan lu pasti laper juga kan yahh" sahut Jeje sambil melanjutkan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENDRA
Teen FictionKenapa harus aku yang kamu perlakukan seakan aku tidak pernah melukiskan kenangan apapun tentang kita? Kenapa harus aku yang perlu merasakan sakitnya? Kenapa harus aku yang kamu abaikan disaat aku benar-benar membutuhkanmu? Kenapa harus aku? -Lienna...