[ ALENDRA 08 ]

166 9 0
                                    

"Sekuat apapun egomu, hatimu lah yang akan berbicara"


"Gak jadi" sahut Alendra mendadak

"Loh kak, kenapa aku udah kepo padahal" sahut Lienna dengan tatapan kecewa

"Lupain" singkat Alendra yang langsung pergi menuju kelasnya

Langkah Alendra begitu cepat meninggalkan Lienna yang sudah menanam harapan bahwa akan ada perubahan setelah ia liburan, tapi nyatanya Alendra orang yang Lienna sukai tetap mengabaikannya seperti biasanya.

"Diajak terbang terus di dorong biar jatuh" sahut Lienna dalam hatinya yang amat kecewa atas perlakuan Alendra

"Lin"

"Lin" sahut seseorang dari arah samping tubuhnya

"Ah iya sorry kenapa Riz?"sahut Lienna

"Yang tadi siapa?"sahut Fariz

"Tadi itu kak Alendra orang yang aku suka dari masuk smp" sahut Lienna

"Kok sikap dia ke kamu gitu sih, jujur lho Lin aku kurang suka sikapnya"sahut Fariz

"Dia itu baik pas awal ketemu aku tapi entah kenapa dia kaya gitu"sahut Lienna

"Lin ada kalanya kamu bertahan oleh sebuah pilihan dan ada juga kalanya kamu harus mematahkan pilihan oleh sebuah alasan"

"Gak bisa Riz aku suka sama kak Ale, aku sayang banget sama kak Ale" sahut Lienna

Tapi di sisi lain ada seseorang yang berhasil mendengar percakapan itu, ya orang yang tidak begitu jauh dari lingkungan taman tepatnya di balik tembok di sekita taman.

Hatinya syok mendengar jawaban perempuan itu, hatinya begitu tulus dan murni mencintaimu, ya yang menguping itu adalah Alendra.

Alendra ingin tau apa yang Lienna dan Fariz lakukan di taman. Tapi yang di dapatnya adalah sebuah kejujuran Lienna yang begitu tulus padanya, pada dia yang setiap hari selalu melukainya.

"Udah ngupingnya?" sahut seseorang dari belakang Alendra membuat Alendra terkejut

"Ngapain lo disini" sahut Alendra ketus dengan muka yang menunjukan ke tidak sukaannya terhadap orang itu, Rangga.

"Ga penting, sekarang lu taukan gimana perasaan Lienna? Mau sampai kapan dia harus luluhin es di hati lu? Sampai dia bener bener berpaling baru lu sadar? "Sahut Rangga

"Gak gw masih setia nunggu cewe itu"sahut Alendra

"Iya tunggu aja itupun kalo dia masih hidup terus inget sama lu"sahut Rangga yang langsung pergi meninggalkan adiknya itu sendirian.

***

Perpustakaan tempat sepi dan tenang dimana Alendra menyukai tempat ini, disini lah dia bisa tenang dari berbagai pikiran yang mengganggu pikirannya akhir akhir ini.

"Permisi pak buku kimia dimana ya"sahut seorang perempuan di meja penjaga perpustakaan.

Alendra tau jelas jelas tau suara itu suara yang sudah tidak asing di telinganya. Alendra mencari buku yang perempuan itu cari dan ya dia menemukannya lebih dulu.

ALENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang