[ ALENDRA 03 ]

195 7 0
                                    

"Karena hujanpun tau kapan dia harus datang, bertahan lalu meninggalkan"

"Aku suka sama kamu lienna"

" kamu mau jadi pacar aku?"sahut rangga

Semua sontak terkejut melihat apa yang terjadi di atas panggung itu apalagi oleh kata kata rangga yang membuat satu sekolah merasa baper oleh aksinya itu. Satu sosok itu masih terkejut oleh kejadian itu dengan rasa ketidak mungkinan.

Masih menatap ke arah dimana Rangga berbicara dan mengajak cewe itu menjadi pacarnya, siapa lagi kalau bukan Alendra.

"Lienna, gimana kalau dia nerima Rangga" Gumam Alendra

"Gak gw percaya Lienna bakal setia sama gw, ah le ngapain juga lu mikirin cewe kampung itu sih" Gumam Ale

"Le kaka lu astaga, nekat banget" Sahut Rayhan

"Nekat? Itu tuh ngejatuhin harga diri sama martabat orang tua gw bego" Sahut Ale dengan spontan

"Tunggu, le lu ko kesel gitu? Takut Lienna nerima yah?" Sahut Arya

"Apaan sih ya kali gw kaya gitu" Sahut Ale

Masih berdiri di hadapan Rangga, Lienna membisu tak percaya kakak kelas yang slalu membantunya setiap saat telah mencintainya?

Mata lienna mencari Alendra sesosok lelaki yang sudah dia damba sejak kelas 7 smp hingga hari ini. Lienna masih mencintainya tak berubah, tak berkurang masih tetap sama seperti awal pertemuannya.

"Lienna gimana?" Sahut Rangga

"Maaf kak aku gak bisa nerima kaka, aku masih setia nunggu laki laki yang benar benar aku cintai dulu hingga sekarang" Sahut lienna yang langsung turun dari panggung dan menuju toilet.

Alendra yang mendengarnya tak habis pikir, mengapa sebegitu mencintainya padahal alendra tlah membuat dirinya susah bahkan hingga setiap hari melukainya.

"Le kayaknya lienna bener bener suka sama lu, apa lu gak mau nyoba deket dulu?" Sahut Rayhan

"Deket?gak banget, dia tuh kutu udah gatel bikin malu lagi" Sahut alendra.

***

"Biar kamu tau setia ku bukan hanya sekedar kata tapi memang nyata" Gumam lienna

Lienna langsung berlari menuju toilet yang ada di sekitar tempat pesta itu untuk menenangkan diri bahwa pilihannya untuk menolak Rangga, kaka alendra itu sudah tepat. Lienna harus mengambil resiko besar kehilangan orang sebaik Rangga demi orang sekasar Alendra.

Dalam kamar mandi dengan kaca yang tertera di kamar mandi Lienna memandangi dirinya, melihat apa keputusannya telah benar apa salah karena dia telah memilik satu yang slalu ada di hatinya.

Seketika Lienna menangis, mengapa? Kenapa Rangga bisa mencintai Lienna begitu saja??

***

Flashback on

Hari masih menunjukkan pukul 08:30, Sma harapan Bangsa telah memasuki jam pelajaran pertama dimana hari ini adalah hari uji coba praktek kelas 12 salah satunya adalah Rangga yang slalu gagal dalam uji coba praktek

Di halaman sekolah seorang rangga kebingungan bagaimana bisa dia membawa barang barang sebanyak ini ke lab dengan cepat sedangkan dia hanya memiliki dua tangan dan apabila dia tidak membawanya sesegera mungkin dia akan di vonis gagal kembali

ALENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang