[ ALENDRA 16 ]

119 10 10
                                    

Merpati betina selalu di kejar oleh merpati jantan tapi aku tak pernah di kejar olehmu

Hallo

Gausah jemput Lienna

Gausah ngatur ngatur

So jagoan lu bangsat

Telpon itu Alendra putus dia tau ini hanya akal akalan Gevan agar dirinya lama menjemput Lienna tapi Alendra tak mudah untuk di bohongi walau soal cewe.

Alendra melaju dengan motornya dengan sangat cepat membuat kedua sahabatnya merasa heran.

"Si es kenapa lagi tuh" sahut Arya

"Udah kali sebelnya gak baik sahabat lama musuhannya" sahut Rayhan

*

Akhirnya selamat perjalanan selama lima belas menit Alendra sampai di gerbang SMA Cakra Alam. Alendra membuka helm dan menunggu gadis yang sudah ia tunggu sedari tadi.

"Besar juga nyali lu" sahut seseorang dari arah gerbang

Alendra hanya diam masih menunggu Lienna

"Lo masih sama ya, sama sama pengecut kaya dulu" sahut Gevan

Yap. Orang itu Gevan ketua gang Cakra Alam yang di katakan dekat dengan gadis cantik sekaligus anak baru di Cakra Alam, Lienna.

"Kak Ale ayo" sahut Lienna tak menghiraukan Gevan

"Heh Lin lu harus tau dia itu pengecut maunya di kejar gamau ngejar" sahut Gevan sambil tersenyum sinis

Dan lagi lagi Alendra hanya diam karena ucapan Gevan ada benarnya dia selalu tak pernah berani membuka diri untuk berjuang bahkan tidak bisa memulainya terlebih dahulu.

"Lu gak lupa sama Morena kan Ale?" Sahut Gevan kembali

"Kenapa sama Morena kak" sahut Lienna mulai terpancing penasaran

"Apa gw harus cerita juga Ale ke cewe cantik yang lagi duduk di motor lu ?" Sahut Gevan kembali

Alendra sudah tidak kuat menghadapi manusia yang tidak memiliki otak seperti Gevan ini, rasanya ingin sekali menghajar muka Gevan tapi dia masih sadar ini wilayah Calam.

"Lin pegangan" sahut Alendra

"Tapi kak aku-" sahut Lienna terpotong

Alendra sudah memajukan motornya melesat, mau tak mau Lienna juga menuriti perkataannya dari pada jatuh di tengah jalan tergeletak begitu saja.

"Kak Lienna takut pelanin" sahut Lienna ketakutan

"Sorry Lin" sahut Alendra mendadak memberhentikan motornya

"Kak Alendra kenapa" sahut Lienna melihat Alendra seperti mau menangis

"Awalnya gw sama Gevan tuh sahabat di rumah, gw suka Morena karena dulu gw pikir dia itu nana" sahut Alendra

Deg. Kata kata itu menjadi tamparan hebat bagi Lienna yang mendengarnya.

"Morena yang dulu sama sekarang beda, gw bawa dia ke rumah terus waktu itu gw anter tas ibu yang ketinggalan gw tinggalin Morena sama Gevan" sahut Alendra

"Pas gw pulang gw mergokin mereka lagi ciuman dan sebelum itu gw denger mereka pacaran di belakang gw" sahut Alendra

"Maaf kak gara gara aku-"sahut Lienna yang lagi lagi terpotong

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang