-PROLOG-

178K 4.9K 216
                                    

Arkan Geraldo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arkan Geraldo

Baby Anantasya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baby Anantasya

Langkah kaki kecil Baby membawanya masuk ke dalam kamar Arkan, kakak angkatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah kaki kecil Baby membawanya masuk ke dalam kamar Arkan, kakak angkatnya. Kamar ini sudah seperti kamarnya sendiri, karena kerap Baby diajak tidur berdua dengan Arkan.

Baru saja membuka pintu pelan agar tidak timbul suara, suara Arkan langsung memerintah Baby.

"Kunci pintunya."

"Kenapa harus dikunci?" Baby bertanya. Namun, dia tetap menurut saja.

"Duduk sini," titah Arkan lembut.

Arkan tengah duduk di kursi depan meja belajar sembari menepuk paha, memberi kode Baby.

"Kakaaak," rengek Baby mendekati Arkan. "Baby mau sekolah sama Ara lagi. Boleh, ya?"

"Sini dulu."

Arkan menarik lembut tangan mungil Baby. Membawa tubuh Baby agar mendarat di atas pahanya. Pelukan posesif Arkan sertakan di pinggang ramping Baby.

"Baby boleh sekolah, kan?" tanya Baby dengan raut menggemaskan. Arkan gemas sendiri, dia mencium pelipis Baby beberapa kali.

"Iya. Homeschooling."

Satu kecupan singkat mendarat di bibir mungil Baby yang cemberut.

"Tapi Baby mau sekolah biasa!" protes Baby, suaranya kecil seperti bayi.

𝐀𝐑𝐊𝐀𝐍 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang