ARKAN 26

21.8K 946 40
                                    

Persetujuan Arkan untuk ke rumah, membuat Rosaline tak hentinya tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Persetujuan Arkan untuk ke rumah, membuat Rosaline tak hentinya tersenyum. Tetap saja, tujuan Arkan kala sampai adalah dapur rumah.

Sudah berjam-jam Arkan di sini sampai larut malam. Kakinya sudah lelah menjelajahi seisi rumah Rosaline serta mengecek setiap inci rumah itu.

Tangan Arkan tak kenal sopan membuka semua lemari dapur. Mulanya Rosaline geram dan melarang, tapi karena ia pikir Arkan tak tahu, jadi Rosaline biarkan saja.

Arkan mengambil gelas kaca di dalam lemari, mengisinya dengan air putih. Ia tambahkan seiris lemon ke dalam.

Tangan terjulur ke atas, membuka pintu lemari. Arkan ambil wadah kotak dari kaca berisi bubuk putih.

Rosaline langsung menegur, "Mau buat apa?" Wanita itu mengambil wadah berisi bubuk putih di tangan Arkan.

Sebelah kiri alis Arkan terangkat. "Gula?" singkatnya.

"Ini bukan gula," sahut Rosaline, panas dingin. Rosaline mengembalikan wadah itu, mengambil wadah lain yang berisi gula.

"So?"

"Ini gula. Yang tadi...," Rosaline menggigit bibir bawah ke dalam "itu-garam. Ah, iya garam halus," kecoh Rosaline bingung sendiri.

Selepas memberi gula pada minuman, Arkan berujar, "Mungkin tambah garam enak." Ya, Arkan sengaja memancing kegelisahan Rosaline.

Rosaline mendorong Arkan sampai lelaki itu terbentur ke meja Arkan. Mata wanita itu membidik tajam, kedua alis mengerucut ke bawah.

"Jangan sentuh barang-barangku."

Bersedekap dada, Arkan terkekeh. Ia balas tatapan Rosaline dengan tatapan mautnya. Siluet tajam Arkan sangat ngeri. "Takut?"

"Kidding? What's there to be afraid of?" Rosaline berupaya menutupi kegelisahannya.

"I know everything. And let's see." Senyuman Arkan, seperti akan membawa mala petaka bagi Rosaline.

Deruman beberapa mobil terdengar dari luar. Arkan menoleh, tersenyum miring. "Want me to help open the door?" Tanpa balasan, langkah lebar Arkan membawanya menuju pintu. Arkan buka kunci pintu, membuka kedua pintu tinggi itu lebar-lebar.

"Oh, there's a special guest." Arkan menyilahkan para pria berbadan tegap itu masuk ke dalam. Para pria berseragam hitam dengan tulisan 'Badan Narkotika' di bagian dada.

Rosaline diam mematung.

"What do you mean bastard?!" jerit Rosaline mundur beberapa langkah, sembari memegangi rambut. Pria-pria itu mulai menggeledah semua isi rumahnya.

"Kedatangan kami kemari karena ada laporan dari salah satu pihak yang menyatakan bahwa adanya narkoba di dalam rumah ini. Maka dari itu, saya dan para rekan ingin menggeledah rumah ini."

𝐀𝐑𝐊𝐀𝐍 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang