ARKAN 19

21.9K 1.1K 75
                                    

Dua hari berlalu, Baby mengurung diri di dalam kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Dua hari berlalu, Baby mengurung diri di dalam kamar. Tentu saja, ia menangis sejadi-jadinya karena ia harus terpisah dengan Kakaknya. Setelah perdebatan malam itu, Carson langsung pergi ke luar kota untuk beberapa hari kedepan. Di rumah, Baby hanya diurus oleh pembantu. Yesi jarang sekali menyentuhnya. Hanya beberapa kali untuk mengingatkan makan, jikalau Baby tidak mau makan, Yesi membiarkannya.

Gadis itu juga tidak bisa menghubungi Arkan. Handphone Baby disita oleh Yesi. Entah sampai kapan handphone Baby akan kembali lagi.

Isak tangis Baby masih terdengar. Matanya yang bengkak, hidung merah, dan muka sembab. Rambutnya acak-acakan, tidak pernah disisir. Jangankan menyisir rambut, mandi saja ia enggan.

Cklek

"Waktunya sarapan."

Baby sama sekali tidak berminat membuka suara, membalas ucapan Yesi. Baby enggan melakukan gerakan dari posisi tengkurapnya.

"Mau sampai kapan begini?"

"Sampai Kakak balik ke rumah."

"Ini semua demi kebaikan Baby," terasa guncangan kecil di kasur, membuat Baby menjauh karena Mamanya duduk disana "hubungan yang kalian jalani itu dilarang. Engga ada hubungan adik-kakak yang menjadi sepasang kekasih. Cowo masih banyak, Baby."

"Baby engga peduli."

Yesi memejamkan mata, mencoba agar emosi tertahan. Jangan sampai dia membentak anak kandung suaminya ini.

"Pasti Baby nanti juga terbiasa. Udah sedihnya. Sarapan sama Mama, ya?"

"Engga mau," sahut Baby tak peduli.

"Nanti sakit, gimana?"

"Engga papa."

"Yaudah. Sekarang Baby minum aja vitamin yang ada di laci. Mama tambah vitaminnya, jadi dua kapsul. Ayo, duduk dulu, minum," suruh Yesi.

Baby perlahan duduk. Tanpa menatap mata Yesi, Baby menerima 2 kapsul vitamin dan segelas air putih. Seperti yang sebelumnya, Baby membuka kapsul, hanya memakan isinya saja kemudian meminum air putih.

"Engga enak. Enakan vitamin dari Kakak dulu."

"Vitamin dari Kakak itu kurang. Itu hanya vitamin anak-anak. Jangan banyak protes. Oh iya, kalau nanti mau makan, langsung ke bawah saja. Mama ada urusan setelah ini."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐀𝐑𝐊𝐀𝐍 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang