AFTER ALL [2]

24.3K 702 42
                                    

Senandung kecil, langkah riang dengan lompatan kecil menarik perhatian Hiro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senandung kecil, langkah riang dengan lompatan kecil menarik perhatian Hiro. Senyuman memabukkan itu, membuat mata Hiro terlena. Dari kejauhan, Hiro mampu melihat Baby masuk ke kelas. Bayang Baby, membuat hatinya nyeri.

Hiro tahu, ini juga keputusannya. Hiro tahu, hubungan mereka sudah berakhir lama, hampir satu tahun yang lalu. Tapi sakit yang Hiro terima masih membekas sampai sekarang.

Hiro melangkah menuju kelas Baby sembari menenteng buku sejarah yang ia pinjam dari Ara. Ia menarik napas dalam-dalam, mempersiapkan diri untuk melihat wajah Baby dari dekat.

Hiro langsung menuju meja di mana Ara, Zoya dan Baby berbincang. Nampak ketiganya heboh sendiri.

"Nih buku lo. Makasih. Btw tulisan lo jelek, susah gue bacanya," ungkap Hiro menambah ledekan di belakang.

Buk!

Ara memukul Hiro dengan buku yang ia gulung.

"Udah dipinjemin, ngelunjak."

"Hiro," panggil Baby.

Hiro menoleh. Hiro tidak seceria dulu saat bersama Baby. Sekarang, Hiro lebih suka menggoda Ara, namun tetap saja hati Hiro masih untuk Baby.

"Nih. Papa mau rayain ulang tahun Baby nanti malam," Hiro menerima kertas tebal berisikan undangan pesta "agak telat, sih. Soalnya minggu lalu pas Baby ultah, Papa ke luar negeri. Hiro datang, ya!"

"Iya, diusahain."

"Harus."

"Iya-iya kalo ga sibuk."

"Halah, sok sibuk. Orang lo di asrama juga cuma main sama anak-anak gaada kerjaan," sewot Ara melirik sinis Hiro.

Hiro menarik ujung rambut Ara. "Iya iya yang gapunya temen. Kasian, gaada yang ngajak main, ya?"

"Sorry, gue belajar buat siap-siap kuliah."

"Halah, alasan."

"Bodo!"

Hiro tergelak.

"Ara sama Hiro pacaran, ya?" beo Baby.

"Ho'oh, By! Kemarin mereka sayang-sayangan!" heboh Zoya menebar kepalsuan. Ara dan Hiro langsung menjitak kepala Zoya bersama-sama.

Pletak!

"ADUH!" rintih Zoya mengusap atas kepala, namun senyum jahilnya tak lama timbul "ya gitu, By. Mentang-mentang sehati, jitak kepala aku barengan."

"Cieeee." Baby ikut menggoda dua sejoli itu tanpa beban.

"Kamu ga cemburu, By? Hiro mantan kamu loh," heran Zoya terperanga.

Baby menggeleng. Baby tak apa. Sama sekali tak apa. Karena hubungan mereka kemarin hanyalah permainan Baby. Baby tak menggunakan hatinya.

"Gue ke kelas dulu. Bye!" Hiro langsung pamit dan beranjak untuk pergi.

𝐀𝐑𝐊𝐀𝐍 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang