Jisoo melangkahkan kakinya dengan sangat cepat ketika Taeyong mengatakan hal yang tabu baginya.
Seorang vampire? Yang benar saja, bahkan dia tidak mempercayai kalau hantu itu ada. Semua makhluk yang tak kasat mata mana mungkin ada di dunia ini apalagi di jaman modern seperti sekarang ini.Bahkan untuk sekelas vampire atau hantu, Taeyong itu terlalu sempurna. Sempurna seperti layaknya manusia, perilakunya yang amat menghormati wanita dan sikapnya yang begitu lembut. Apakah makhluk bernama vampire selalu bersikap baik pada manusia?
Jisoo menyembunyikan wajahnya dibalik telapak tangannya merenungkan fakta Taeyong yang begitu mengejutkan. Padahal Taeyong begitu baik dan menolongnya ketika dalam masalah tapi kenapa dia mengatakan hal tabu seperti itu.
Taeyong berjanji akan memberikannya kebahagian, mereka berdua telah berjanji. Namun, apakah dirinya bisa menerima kenyataan tentang Taeyong?.
Jisoo melatakkan telapak jangannya pada jendela kaca lalu menempelkan dahinya disana. Ia memejamkan matanya untuk mencoba menenangkan pikirannya. Mungkin Taeyong hanya mengujinya untuk sekedar tahu apakah dirinya juga tulus kepada Taeyong.
Ya. Mungkin saja begitu.
Namun, bagaimana dengan fakta kejadian aneh yang pernah ia alami?. Seperti lokasi mereka yang mendadak berpindah dan juga Taeyong yang selalu menemuinya dimalam hari. Apa itu termasuk bukti bahwa Taeyong bukan manusia?
Ia bingung, hatinya sedikit bimbang dan pikirannya penuh dengam beragam pertanyaan. Harusnya ia tidak meninggalkan Taeyong sebelum pria itu menyelesaikan ucapannya. Tapi, rasa keterkejutannya membuatnya refleks meninggalkan Taeyong.
"Bodoh."
"Jisoo, boleh aku masuk?." Taeyong mengetuk daun pintu kamarnya."Tentu saja Taeyong."
Jisoo sedikit kaget dengan kehadiran Taeyong dikamarnya. Beragam pertanyaan muncul kembali dalam pikirannya. Apa yang akan dikatakan Taeyong sekarang? Apakah Taeyong akan mengusirnya dari kediaman ini karena sikapnya yang tidak sopan tadi?
Mereka berdiri berdampingan dengan rasa canggung, Jisoo menatap pemandangan diluar jendela begitupun Taeyong. Hening dengan penantian atas jawaban dari keduanya.
"Jisoo mengenai ucapanku tadi jangan terlalu dipikirkan, itu-." Taeyong membuka suara, Jisoo refleks menolehkan kepalanya lalu memotong perkataan Taeyong.
"Taeyong, apa kau memang Vampire?." Jisoo bertanya dengan tatapan lekat pada Taeyong.
Taeyong terperangkap dalam tatapan polos itu, untuk pertama kalinya Taeyong membeku tidak tahu harus mengatakan kejujuran atau kebohongan.
"......" Taeyong memilih diam.
"Apakah itu alasanmu kenapa tidak pernah muncul di siang hari?." Heningnya Taeyong membuat Jisoo semakin melontarkan beragam pertanyaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Rose | Taeyong ft Jisoo ✔
Fanfiction[ Warned! Mature content, Harap para pembaca bijak menyikapinya ] "Mawar Hitam dia akan menjadi pengganti diriku untuk menemanimu." "Taeyong apa maksudmu?." "Tinggalkan dia, maka aku akan memberikanmu kebahagiaan." ucapnya lembut dan mencium punggu...