Malam ini tidak setenang malam sebelumnya, semenjak kabar pernikahan Taeyong dan Jisoo berhembus dikediaman ini para penghuninya dirudung oleh berbagai pertanyaan. Kenapa, mengapa dan bagaimana, seharusnya suasana mulai tenang sebelum senja tiba, Yeri yang menjadi kepala pelayan dikediaman ini malah harus menenangkan seluruh penghuni yang ada.
"Kalian sudah dengar kabar itu? Master Taeyong akan menikahi nona Jisoo."
"Apa menikahi manusia bisa berhasil bagi kaum kita?."
"Entahlah, yang pasti Master akan menikahi nona Jisoo dan itu membuatku sangat iri."
"Tidak ada yang salah dengan keputusan Master Taeyong, sebaiknya kalian tidak menyebarkan rumor lebih buruk lagi." Yeri dengan setelan gaun hitam model gothicnya memasuki kerumunan para pelayan yang bertugas memasak makanan untuk Jisoo.
"Senior, kami tidak bermaksud menyalahkan nona Jisoo ataupun Master kami juga bahagia dengan kabar bahagia ini."
Yeri mengernyitkan keningnya lalu memicingkan matanya hingga membuat mereka membungkamkan mulutnya.
"Aduh Yeri~ santailah sedikit. Semua penghuni ini disini menyambut dengan sukacita kabar pernikahan Master." Mark yang muncul secara tiba-tiba berada dibelakang Yeri sembari memijat pundak kecil itu.
"Mungkin aku terlalu stress dengan segala persiapannya. Kita juga harus mempersiapkan upacara meminumkan darah kepada nona Jisoo." Ujar Yeri pelan dengan sedikit memijit otot lehernya.
"Apa nona Jisoo sudah setuju dengan upacara itu?." Alis Mark terangkat.
"Master sudah menjelaskan semuanya pada nona Jisoo, kurasa semuanya akan berjalan dengan baik." Yeri melangkah meninggalkan area dapur untuk melanjutkan pekerjaannya memeriksa kinerja para pelayan lainnya.
Mark mengekor dibelakang Yeri dengan penuh rasa kekagumannya pada sosok Yeri. Semenjak Yeri menjadi tangan kanan Master Taeyong, Yeri melaksanakan tugasnya lebih giat dari biasanya.
"Benar-benar murid Tuan Shin." Gumam Mark.
"Kau mengatakan sesuatu?." Yeri membalikkan tubuh ketika rungunya menangkap bisikan kecil dibelakangnya.
"Aku ingin bertemu dengan Master, bisakah kau tunjukkan jalannya?." Ucap Mark berdalih.
"Kau ini juga penghuni dikediaman ini, kenapa menanyakannya padaku."
"Aku terlalu sering berpatroli diluar ruangan jadi aku tidak begitu ingat seluk beluk kediaman ini." Jawab Mark santai lalu berjalan mendahului Yeri yang masih menggeleng kepalanya tidak percaya.
☆
Taeyong tampak sedang mengistirahatkan tubuhnya pada sofa panjang yang ada diruangan bawah tanahnya. Kesadarannya pun kembali ketika suara ketukan pintu membangunkannya, ia tahu siapa yang berada disana hanya dari baunya saja.
"Sebaiknya kau menyampaikan berita bagus padaku, Mark." Ujar Taeyong dengan lengannya yang masih menutupi matanya.
"Seperti biasanya, Master begitu hebat dalam menebak." Jawab Mark sambil menunjukan kedua ibu jarinya. Taeyong hanya menghela napas berat akan sikap yang ditunjukkan oleh Mark.
"Kau itu sub-vampire ku tentu saja aku bisa dengan mudah menebakmu." Taeyong memposisika tubuhnya duduk disofa dengan Mark yang ada dihadapannya.
"Itu artinya Master sudah tahu maksud kedatanganku disini, bukan?."
"Perihal Jisoo ataukah ada hal lain yang menganggu pikiranmu." Terka Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Rose | Taeyong ft Jisoo ✔
Fanfiction[ Warned! Mature content, Harap para pembaca bijak menyikapinya ] "Mawar Hitam dia akan menjadi pengganti diriku untuk menemanimu." "Taeyong apa maksudmu?." "Tinggalkan dia, maka aku akan memberikanmu kebahagiaan." ucapnya lembut dan mencium punggu...