Duhai, rasaku sembuh dari pilunya luka
Pulih dari akutnya takut
Semenjak pertemuan singkat denganmu manusia asing
Seakan jawaban atas pertanyaan masa depan terkuakkan
Di depan mata
Tanpa disengaja seolah terencana
Dalam kereta ekonomi menuju kota J
Tepat di kursi dua belas C
Pelikku membaur dengan pelukmu
Piluku lebur bersama aromamu
Duhai, rasaku sudah sembuh dengan utuh
Ganjilku genap sudah karenamu
Semenjak seriusmu mengajak "kita"
Duhai rasa,
Aku menginginkanmu sekarang dan sampai tak berbatas
Aku menginginkanmu sekarang dan selamanya
Rasa yang bermula di gerbong kereta
Sampai rasa yang berujung sampai ke surga
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKSI
Non-FictionKelak, jejakmu dan jejakku menyatu menjadi kenang yang merindu dan dirindu oleh semesta. DIKSI adalah saksinya. ~selamat membaca dan menyelami dunia lain~ Temukan aku: Ig: @its.indee Twitter: @ItsIndee